Beirut, Purna Warta – Sekitar 25 tentara Israel terluka dalam pertempuran yang sedang berlangsung dengan pasukan perlawanan Hizbullah di Lebanon selatan, karena ketegangan meningkat antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Jabalia Meningkat, Ribuan Orang Terjebak Tanpa Bantuan
Media Israel melaporkan bahwa 25 tentara terluka selama operasi darat di Lebanon selatan pada hari Minggu, dengan yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di wilayah Palestina yang diduduki.
Tidak ada pernyataan resmi yang diberikan oleh militer Israel, tetapi laporan menunjukkan bahwa yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Rambam di Haifa setelah bentrokan tersebut.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyatakan bahwa para pejuangnya meledakkan alat peledak dan terlibat dalam baku tembak dengan pasukan Israel yang berusaha menyusup ke desa Ramyah.
Kelompok perlawanan tersebut selanjutnya melaporkan bahwa para operatornya bentrok dengan pasukan Israel di desa terdekat lainnya, yang mengakibatkan korban tambahan selama pertempuran jarak dekat.
Insiden-insiden ini menandai salah satu jumlah cedera tertinggi di pihak Israel dalam satu hari sejak permusuhan saat ini dimulai. Pertempuran semakin intensif di seluruh wilayah utama, termasuk Kfar Kila dan Odaisseh, dekat perbatasan Lebanon.
Pesawat tempur Israel terus menargetkan desa Aita al-Shaab dan sebuah pasar di Nabatieh, yang semakin mengintensifkan konflik.
Laporan menunjukkan pasukan Israel beroperasi dalam jarak 2 kilometer dari wilayah Lebanon, yang berkontribusi terhadap tingginya jumlah korban Israel saat pasukan Hizbullah menyerang mereka di darat dan menembakkan roket.
Hizbullah juga mengklaim serangan terhadap barak Zabadin Israel, yang terletak di wilayah pendudukan, dengan kelompok perlawanan tersebut menyatakan di Telegram bahwa serangan roket terjadi pada pukul 5:30 pagi waktu setempat (02:30 GMT).
Selama 24 jam terakhir, Hizbullah telah meningkatkan serangannya terhadap pasukan Israel, dengan helikopter terlihat mengangkut yang terluka kembali ke Palestina utara yang diduduki.
Menurut pernyataan terbaru Hizbullah, para pejuang menargetkan kumpulan pasukan Israel di desa Maroun al-Ras dengan peluru artileri pada pukul 10:10 pagi (07:10 GMT). Sebelumnya, sekitar pukul 5 pagi, rentetan roket ditembakkan oleh Hizbullah ke Israel utara.
Militer Israel melaporkan bahwa sekitar 300 roket diluncurkan dari Lebanon selatan ke wilayah utara yang diduduki dalam 24 jam terakhir.
Dalam perkembangan terkait, tentara Israel memerintahkan evakuasi penduduk dari 21 desa Lebanon di Lebanon selatan. Arahan evakuasi menginstruksikan penduduk untuk pindah ke utara Sungai Awali.
Militer Israel juga telah meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur Lebanon di selatan. Salah satu serangan udara terbaru dilaporkan “menghancurkan sepenuhnya” sebuah masjid di Kfar Tebnit, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon.
Baca juga: 13 Anak di antara 41 Orang yang Tewas dalam Serangan Israel di Gaza
Di Sidon, pesawat tempur Israel menargetkan sebuah gedung apartemen di Sharhabeel, meskipun laporan awal menunjukkan gedung itu kosong pada saat serangan. Serangan lain menghantam Nabatieh, meratakan sebuah bangunan di Roumine setelah kota itu dibombardir beberapa kali semalam.
Empat paramedis dari Palang Merah Lebanon terluka dalam serangan udara Israel saat menanggapi misi penyelamatan di Sarbin. Menurut Palang Merah Lebanon, paramedis itu terkena serangan udara kedua tak lama setelah tiba di tempat kejadian, yang menyebabkan gegar otak dan merusak ambulans mereka.
Paramedis dibawa ke rumah sakit tetapi dilaporkan dalam kondisi stabil.
Militer Israel telah menghadapi kecaman global yang semakin meningkat atas serangannya terhadap petugas medis dan kru pertahanan sipil di Gaza dan Lebanon.