22 Tentara Amerika Terluka dalam Kecelakaan Helikopter di Suriah

22 Tentara Amerika Terluka dalam Kecelakaan Helikopter di Suriah

Damaskus, Purna Warta 22 personel tentara militer Amerika Serikat terluka setelah sebuah helikopter militer Amerika mengalami kecelakaan dan jatuh di timur laut Suriah.

Komando organisasi CENTCOM (Komando Pusat AS di Asia Barat) mengumumkan pada hari Selasa, 13 Juni, bahwa 22 tentara Amerika Serikat terluka setelah sebuah helikopter jatuh di timur laut Suriah pada 11 Juni.

Baca Juga : Koalisi Agresor Lakukan 124 Pelanggaran di Al-Hudaidah

Kantor berita Rusia Tass dalam hal ini melaporkan bahwa dalam pernyataan Centcom, yang diposting di jejaring sosial Twitter, disebutkan dalam hal ini: Pada 11 Juni, 22 personel militer Amerika Serikat terluka dalam kecelakaan helikopter di timur laut Suriah. Mereka semua menerima perawatan, 10 di antaranya dipindahkan ke bangsal dengan perawatan lebih di luar wilayah tanggung jawab Centcom.

Menurut laporan ini, penyebab jatuhnya helikopter belum diketahui dan sedang diselidiki, dan seperti yang dikatakan organisasi CENTCOM, ternyata tidak ada tembakan yang dilakukan oleh pasukan yang bertentangan dengan Amerika Serikat.

Militer Amerika Serikat terus menduduki utara dan timur Suriah serta mencuri minyak dan sumber daya alam negara itu dengan dalih memerangi terorisme.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Suriah baru-baru ini bereaksi atas berlanjutnya pencurian minyak negara itu oleh pasukan pendudukan Amerika Serikat.

Baca Juga : Sana’a Serukan Mobilisasi Massa di Yaman Selatan

Damaskus mengumumkan dalam pernyataan yang disebutkan sebelumnya: Suriah mengutuk tindakan ini dan meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikannya dan membayar kompensasi kepada rakyat Suriah, karena Amerika Serikat tidak memiliki izin untuk menjarah dan merampok.

Dalam pernyataan tersebut, Amerika Serikat diminta untuk berhenti mendukung terorisme dan milisi separatis serta diminta untuk segera meninggalkan wilayah Suriah.

Sejak awal tahun ini, pasukan pendudukan Amerika Serikat telah mulai mengerahkan sistem pertahanan untuk melawan serangan-serangan poros perlawanan rakyat di pangkalan-pangkalan ilegal mereka.

Selain menduduki wilayah-wilayah Suriah, Amerika Serikat juga menjarah dan menyelundupkan sumber daya alam negara Suriah seperti minyak dan gas, bahkan hasil panen seperti gandum dan biji-bijian rakyat Suriah.

Baca Juga : Serangan Drone Türkiye terhadap Pemimpin Senior Milisi Kurdi di Suriah

Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS sebagai lengan militer Amerika Serikat di Suriah pada November 2017, pasukan Amerika secara langsung menggantikan kelompok ini dan mulai mengekstraksi dan mencuri minyak Suriah dari waktu ke waktu.

Daerah-daerah di bawah pendudukan pasukan Amerika Serikat dan milisi afiliasinya yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Al-Hasakah dan wilayah utara Suriah lainnya, selalu menjadi saksi protes warga Suriah terhadap adanya tindakan-tindakan terorisme yang dilakukan oleh para pasukan AS dan milisi afiliasinya terhadap penduduk daerah-daerah ini.

Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa Amerika Serikat dan milisi afiliasinya di timur dan timur laut Suriah ini tidak memiliki tujuan lain selain menjarah minyak Suriah dan kehadiran mereka adalah ilegal.

Sumber-sumber lokal di Suriah telah berulang kali melaporkan bahwa pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di timur Suriah menyelundupkan minyak Suriah dan biji-bijian Suriah ke negara-negara tetangga.

Baca Juga : Makin Tak Terkendali, Kanada Laporkan 10 Kebakaran Hutan Baru

Selama satu dekade perang melawan Suriah, Amerika Serikat telah mendukung milisi separatis di negara ini dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS serta telah menduduki wilayah-wilayah kaya minyak Suriah.

Donald Trump, mantan presiden AS, sebelumnya telah menyatakan dengan jelas bahwa kehadiran militer negara ini di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *