Tehran, Purna Warta – Teheran mengecam keras serangan Israel baru-baru ini di ibu kota Suriah yang menyebabkan tewasya dua penasihat militer Iran dengan dengan mengatakan kejahatan rezim pendudukan “tidak akan dibiarkan begitu saja.”
Baca Juga : Tak Mau Turunan Harga Minyak, Bin Salman dan Bin Zayed Acuhkan Telepon Biden
Selama serangan rudal Senin, Israel menghantam posisi selatan Damaskus, menewaskan dua orang Iran dan meninggalkan beberapa kerusakan material.
IRGC Iran menyebut para korban sebagai Kolonel Ehsan Karbalayi-Poor dan Kolonel Morteza Saeed-Nezhad.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (9/3), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman para martir.
Dia juga mengutuk keras “tindakan kriminal yang berasal dari sifat agresif, pendudukan, dan terorisme rezim Zionis.”
Baca juga: Menentang Kunjungan Presiden Israel, Ratusan Demonstran di Turki Bakar Bendera Zionis
“Penghinaan dan operasi rezim “pembunuh anak-anak”, Zionis melalui mesin terornya pasti tidak akan luput dari pembalasan,” tambah Khatibzadeh, mencatat bahwa salah satu tujuan dari front perlawanan di kawasan itu adalah untuk menuntut rezim apartheid atas kejahatannya yang tidak manusiawi.
Pasukan elit militer, yang telah memberikan bantuan penasihat militer kepada Suriah dalam menghadapi militansi yang disponsori asing, telah mengkonfirmasi tewasnya dua anggotanya dan bersumpah untuk membalas darah mereka.
Tel Aviv telah menjadi pendukung utama kelompok teroris yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak Maret 2011.
Sejak saat itu Israel mensiagaka pasukan militer yang signifikan di Dataran Tinggi Golan Suriah, yang digunakannya sebagai salah satu landasan peluncuran segala serangan udara ke wilayah Suriah.
Baca Juga : Ditembak 3 Peluru Pasukan Israel, Seorang Pemuda Palestina Tewas