Beirut, Purna Warta – Setidaknya 14 warga sipil menderita luka-luka ketika pesawat tempur Israel menyerang beberapa sasaran di kota Ghazieh dalam sebuah serangan udara di selatan Lebanon dengan rudal udara-ke-permukaan, menurut sumber militer Lebanon.
Baca Juga : Perlawanan Palestina Kecam Rencana Israel Batasi Akses Al-Aqsa selama Ramadhan
Sumber tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan jet tempur Israel melancarkan empat serangan udara pada hari Senin (19/2) di kota pesisir, yang terletak kurang dari lima kilometer dari kota Sidon.
Dua serangan menargetkan kawasan industri di belakang rumah sakit swasta al-Rai, sementara dua serangan lainnya menargetkan sekitar supermarket.
Sumber tersebut menambahkan, dua serangan yang menyasar kawasan industri tersebut menghancurkan sebuah pabrik yang memproduksi dan merakit generator listrik. Sebuah pabrik ban dan sepuluh toko di sekitarnya juga rusak parah.
Dua penggerebekan di sekitar supermarket menghancurkan pabrik besi dan aluminium dan merusak enam toko komersial, menurut sumber tersebut.
Baca Juga : 136 Hari Perang Gaza, Situasi Kemanusiaan Makin Memburuk
Penggerebekan tersebut juga merusak sebuah rumah yang dihuni oleh beberapa pekerja asal Suriah, dan melukai 12 orang di antaranya.
Sementara itu, dua anggota tim pertahanan sipil terluka saat memadamkan api akibat ledakan tersebut.
Israel telah melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak awal serangannya terhadap Jalur Gaza pada awal Oktober.
Serangan Israel merobohkan sebagian bangunan di kota Nabatiyeh di Lebanon selatan pada 14 Februari, menewaskan tujuh anggota keluarga yang sama, termasuk seorang anak, kata Kantor Berita Nasional resmi Lebanon. Seorang anak laki-laki yang awalnya dilaporkan hilang ditemukan hidup di bawah reruntuhan.
Baca Juga : Uni Eropa Setujui Misi Angkatan Laut di Laut Merah
Dalam serangan Israel terpisah, seorang wanita dan dua anaknya tewas di desa as-Sawana di Lebanon selatan.
Rezim Israel melancarkan permusuhan yang menghancurkan di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Penggerebekan Israel mengakibatkan serangan balasan dari Hizbullah yang mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga : Utusan Iran untuk PBB Tolak Tuduhan Tidak Berdasar AS
Gerakan ini telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasan selama rezim Tel Aviv terus melakukan serangan gencar di Gaza.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Hampir 70.000 orang juga terluka.