Projo: Presiden Jokowi Masih Mungkin Berbeda Arahan dengan Bacapres PDIP

Jakarta, Purnawarta – Kemungkinan berbeda arahan antara Presiden Jokowi dengan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo, masih ada. Hal itu dituturkan oleh Ketum Pro Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi yang bakal mengumumkan bakal capres 2024 hasil Musyawarah Rakyat (Musra) pada 14 Mei.

“Semua serba mungkin,” kata Budi Arie di dalam Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik, Selasa (3/5/2023). Arie Budi menjawab pertanyaan apakah mungkin arahan Jokowi nanti berbeda dengan capres PDIP.

Budi Arie menjelaskan mengapa peluang Jokowi memberikan arahan kepada Projo berbeda dengan capres PDIP Ganjar Pranowo. Arie menilai Jokowi memutuskan berdasarkan keinginan masyarakat.

“Semua serba mungkin, menurut saya semua serba mungkin. Karena menurut saya begini, Pak Jokowi ini pemimpin rakyat. Jadi yang pertama kali menjadi landasan cara berpikir dan bertindak Pak Jokowi adalah apa maunya rakyat,” ujarnya.

Projo menghormati keputusan PDIP yang mencapreskan Ganjar Pranowo. Namun, Projo menilai Jokowi juga harus menjaga stabilitas politik selama proses pemilu.

“Pak Jokowi itu betul kader PDIP dan kita menghormati keputusan PDIP sebagai partai politik untuk mencalonkan Ganjar Pranowo. Tapi harus diingat, Pak Jokowi ini juga Presiden RI yang harus juga menjaga keseimbangan politik, khususnya terhadap partai-partai koalisi,” ucap Budi Arie.

Selain itu, Budi Arie mengungkit pertemuan Jokowi dengan ketua umum partai politik koalisi, minus Ketum NasDem Surya Paloh, di Istana Kepresidenan. Pesan Jokowi, kata Budi Arie, menekankan kekompakan.

“Pesan Pak Jokowi jelas kok semalam di acara pertemuan dengan ketua umum partai, jaga kekompakan,” imbuhnya.

Mungkin saja ada satu sosok yang dinilai paling bisa menjaga kekompakan, maka dialah yang akan menjadi kandidat pilihan Projo.