Banjarmasin, Purna Warta – Kawasan pesisir di Kabupaten Kotabaru dan kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) hancur akibat diterjang badai. Selain itu, munculnya gelombang tinggi air laut akibat banjir rob juga memperburuk keadaan.
Badai disertai gelombang tinggi air laut itu terjadi pada Selasa (7/12) lalu. Laporan terbaru dari Kotabaru, ada sekitar 57 rumah warga yang porak-poranda, sementara fasilitas umum mulai dari dermaga untuk sandar kapal hingga jembatan penghubung ke perkampungan warga terputus.
“Rumah yang rusak itu tersebar di antaranya ada di Desa Lontar Utara, Lontar Selatan dan Tepian Balai. Tim kami barusan melakukan pendataan, untuk mengidentifikasi kerusakan-kerusakan dampak terjangan gelombang pasang,” ungkap Sekretaris BPBD Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. namun relawan baru mengetahui kondisi warga beberapa jam kemudian karena terkendala gangguan jaringan telekomunikasi akibat badai.
Seorang relawan yang langsung menuju perkampungan warga di Desa Lontar Utara mengungkapkan saat-saat mencekam perkampungan nelayan itu diterjang badai dan gelombang tinggi.
“Kejadiannya cepat dan anginnya kencang sekali, banyak warga yang memilih menyelamatkan diri keluar rumah dan mengungsi ke perkampungan terdekat,” ujar relawan yang menyelamatkan warga di wilayah Lontar Utara, Kotabaru, Didin dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (8/12).
Sementara di Kabupaten Tanah Laut, badai dan ombak besar membuat 4 rumah warga di Kampung Bugis Seberang, Desa Muara Asam-Asam hanyut diseret ombak.
Kuatnya arus dan terjangan ombak yang melanda perkampungan nelayan ini membuat warga tak bisa menyelamatkan rumah mereka. Beberapa warga berusaha keras menahan rumah mereka agar tidak terseret ombak besar, dan ibu-ibu terlihat histeris menyaksikan kejadian yang tidak pernah dialami sebelumnya.
“Mungkin ini seumur hidup warga alami kejadian yang membuat kami sempat terkejut. Memang sejak (Selasa 7/12) sore gelombang pasang naik dan malam tadi langsung masuk perkampungan kami,” tutur Rustam, Ketua RT.11, Kampung Bugis Seberang, kepada wartawan.
Dalam tiga hari terakhir banjir rob melanda pesisir Kalimantan Selatan, termasuk kawasan Desa Tabunganen Tengah, Barito Kuala. Hampir seluruh kawasan di Kecamatan Tabunganen, terendam banjir rob. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sejumlah warga mengungsi ke kampung terdekat yang lebih tinggi.
“Hampir selutut orang dewasa air pasang masuk rumah kami dan masjid Nurul Islam Tabunganen Tengah. Kami sekeluarga terpaksa tidur di rumah keluarga yang rumahnya di kawasan tinggi,” kata Amben, warga Tabunganen Tengah.
Tak hanya melanda kawasan pesisir, banjir rob juga melanda kota Banjarmasin. Hingga Rabu siang ini (8/12) bebeberapa perkampungan di ibukota provinsi Kalimantan Selatan terendam banjir. Selasa malam hingga Rabu dinihari kota Banjarmasin mengalami puncak air pasang. Bersamaan itu pula angin ribut disertai hujan lebat mengguyur Banjarmasin dan Banjarbaru.
“Tak hanya pohon yang tumbang, listrik juga padam hingga pagi, ada juga rumah yang baru di bangun di kawasan Kelapa Gading, Sungai Gading, malah roboh diterjang angin ribut dinihari tadi,”sebut Hamdan, anggota Tagana Kota Banjarmasin.