Probolinggo, Purna Warta – Satu kalimat bisa berdampak besar bagi kehidupan. Contohnya saja kalimat ‘I Love You’ dari orang tercinta ternyata mampu mengubah segalanya. Kata-kata ajaib ini telah menggagalkan aksi menyeramkan yaitu bunuh diri yang hendak dilakukan seorang remaja di Probolinggo.
Hal tersebut dialami oleh Warga Dusun Kaliamas, Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Alan (20). Sebelumnya, Alan nekat memanjat tower usai diputuskan kekasihnya. Alan melakukan percobaan bunuh diri dengan berencana melompat dari tower setinggi 80 meter pada Kamis (16/12).
Upaya demi upaya telah dilakukan untuk merayu Alan agar turun. Namun, ucapan ibunya, polisi hingga warga pun tak dihiraukan. Saat itu, Alan tak mau turun dari atas puncak tower milik provider di Jalan Sunan Gunung Jati, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo.
Bahkan, sembari terisak, ibunda Alan sempat meminta belas kasihan dari anaknya. “Le muduno le, sakno ibuk’ (Nak cepat turun nak, kasihan ibu),” kata Ibu Alan dalam voice note yang dikirim ke handphone anaknya.
Petugas di lokasi saat itu hampir putus asa. Namun tak diduga, mantan kekasihnya yang bernama Sinta, warga Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, datang. Kehadiran Sinta ini langsung disambut sorak warga yang ada di lokasi. Sinta langsung meminta Alan turun.
“Mas muduno mas tak enteni nang ngisor, sakno aku dan keluargamu, aku sek sayang karo koen, (Mas cepat turun ya mas, saya tunggu di bawah, kasihan saya dan keluargamu, saya masih sayang sama kamu),” ucap Sinta.
Lalu melalui pengeras suara, Sinta mengungkap kalimat ‘I Love U’ pada Alan sebanyak tiga kali. Sontak, masyarakat kembali bersorak.
Mendengar suara Sinta menggaungkan kalimat I Love U. Alan akhirnya mau turun. Saat itu, Alan membalas voice note ibunya, jika dirinya mau turun asalkan warga di bawah tower tidak berkerumun melihat aksinya. Dia juga meminta ibunya jangan menangis. Segera, polisi dan TNI di lokasi langsung melakukan sterilisasi agar tidak ada warga yang melihat.
Tetapi sangat disayangkan, ketika turun sampai di separuh tower, Alan kehabisan tenaga dan dehidrasi. Dia langsung lemas dan bergelantungan di penyangga tower. Melihat kondisi itu, petugas BPBD dan provider langsung bergerak cepat naik ke atas tower untuk mengevakuasi Alan.
Setelah berhasil menurunkan Alan dengan cara digendong petugas provider, Alan langsung dilarikan ke RSUD dr Mochamad Saleh Kota Probolinggo. Hal ini untuk dilakukan perawatan medis dan pemulihan mental.
Kalaksa BPBB Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menjelaskan bahwa proses evakuasi memakan waktu lama hingga tiga jam. Ini karena Alan menolak untuk turun. Beruntung kekasihnya datang dan menggagalkan rencana bunuh diri.
“Butuh tiga jam evakuasi aksi percobaan bunuh diri, dengan menurunkan delapan orang petugas dari BPBD, dan bantuan kekasih Alan, melalui pengeras suara dengan kata I Love U dan masih sayang, Alan mau turun” ujar Sugito saat dihubungi.
Sementara itu, AKBP Wa’di Sabani, Kapolres Probolinggo Kota, mengimbau agar kasus serupa tidak terulang kembali. Menurutnya, bunuh diri tidak menyelesaikan masalah, namun justru menambah masalah.
“Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali, karena dengan cara mengakhiri hidup bukan menyelesaikan masalah, malah menambah permasalahan di keluarga yang ditinggalkan, apalagi perbuatan bunuh diri dilaknat oleh Allah SWT,” pungkas Wa’di.
Hingga saat ini, Alan masih dilakukan perawatan di ruangan RSUD dr Mochamad Saleh Kota Probolinggo.