Jakarta, Purna Warta – Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) menyebut sempat ditekan oleh pihak tertentu saat menangani data ganda penerima bantuan Program Keluarga Sejahtera (PKH). Hal itu disampaikan Risma saat rapat rapat RAPBN bersama Komisi VIII DPR RI.
Risma awalnya menjelaskan alasan mengungkap adanya sejumlah data ganda yang muncul dalam data Kemensos. Dia lantas mengaku mendapatkan banyak tekanan ketika menangani data tersebut.
“Saya bisa jelaskan pak, terus terang data ini banyak sekali tekanan kami, saya harus jelaskan,” kata Risma saat rapat di Kompleks DPR/MPR, Jakarta, Kamis. (3/6)
Risma lantas mengatakan saat itu mengambil sikap untuk menghapus data ganda yang ditemukan oleh Kemensos. Meski demikian, dia memastikan pihak yang mendapatkan hak bantuan PKH tetap disalurkan.
“Jadi kenapa kemudian saya keluarkan ini, sebetulnya bukan insyaallah yang data salur tetap kami amankan salur, Pak. Tapi bahwa data double atau ganda yang dia memang ganda jelas, itu datanya yang kita hapus. Tapi induknya, jadi kayak seperti Slamet itu yang kita cek. Slamet itu dapat 39 dengan NIK yang sama. Namun dia sendiri malah nggak terima. seperti itu case-nya,” ucapnya.
Risma menyebut temuan ini juga sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, banyak data ganda yang kemudian ditemukan oleh pihak Kemensos.
“Sekali lagi banyak pak, saya harus sampaikan. Saya sudah laporkan ke Pak Presiden ini semua, jadi kemudian akhirnya saya kemudian beranikan mengeluarkan data ganda itu kita hapus. Karena nyuwun sewu, Pak, sekali lagi banyak sekali yang seperti itu. Jadi kenapa kemudian saya beranikan sendiri yang dobel memang kita kemudian hapus dan kemudian kita launching,” ujarnya.
“Jadi tidak ada niatan saya melaporkan atau apa pun tidak ada. Tapi bahwa saya ingin data ini harus kita amankan karena bukan tidak mungkin, dan ini sudah saya laporkan ke Pak Presiden,” sambungnya.