Purna Warta – Sebuah video lawas yang memperlihatkan Sekjen HRS Center Haikal Hassan menuding Proklamator RI Bung Karno pernah hina ulama bahkan suka memenjarakan ulama, kembali viral di media sosial.
Video lawas Haikal Hassan menuding Bung Karno pernah hina ulama itu kembali diviralkan netizen pengguna Twitter HASapardan, seperti dilihat pada Senin 7 Februari 2022. Dalam narasi cuitannya, netizen itu menilai kebaikan pribumi telah disalahgunakan oleh keturunan Arab Haikal Hassan.
Tak terima dengan video tersebut, Politisi PDIP Ruhut Sitompul merasa geram dan bereaksi. Ia menyentil Kapolri Listyo Sigit untuk menindak tegas orang yang menghina Soekarno.
Ruhut merasa tak terima lantaran Sang Proklamator RI dihina oleh Haikal Hassan.
“Jenderal Polisi Mas L Sigit P, Kami Rakyat Indonesia sangat menunggu kapan kadrun-kadrun yang sudah kebangetan menghina Proklamator Presiden RI pertama Bung Karno diambil tindakan hukum secara tegas,” kata Ruhut, seperti dikutip dari makassar.terkini–jaringan Suara.com, Selasa (8/2/2022).
Protes tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam cuitan tersebut, Ruhut juga menyertakan potongan video Haikal Hassan.
Dilhat dari video itu, awalnya Haikal Hassan menceritakan sejarah pertemuan muktamar ulama (ijtimak) yang pertama pada 11 September 1957. Menurutnya, muktamar ulama yang digelar di Palembang itu dihadiri sejumlah ulama dan tokoh nasional di zaman pra kemerdekaan di antaranya Buya Hamka, Muhammad Natsir, Syahrir hingga Kahar Mudzakkar.
“Pak saya cerita ye, tanggal 11 bulan September 1957 ada ijtimak ulama di Palembang. Itu muktamar ulama yang pertama kali. Siapa pesertanya? Buya Hamka, Muhammad Natsir, Syafruddin Prawiranegara, Syahrir, Kahar Mudzakkar, itu masyaallah. Top top semua,” ujar Haikal Hassan.
Pada saat bersamaan, lanjut Haikal, Bung Karno bersama tokoh PNI, PKI dan Nasakom menghina para ulama yang sedang melangsungkan muktamar di Palembang tersebut.
“Tahu apa yang terjadi di Jakarta? Bung Karno bersama PNI-nya, PKI-nya dan Nasakom-nya ngata-ngatain ulama sedang rapat dan sedang muktamar,” tuturnya.
Haikal Hassan pun menyebut, Bung Karno dan para tokoh PNI hingga PKI itu menuduh ulama dan tokoh nasional yang menghadiri muktamar itu tidak bermoral (amoral).
“Mereka menuduh ulama yang sedang rapat itu, yang sedang muktamar itu amoral. Kata Bung Karno. Jangan ditutup-tutupi ini sejarah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Haikal Hassan dalam video ceramahnya itu juga menuding Bung Karno tukang memenjarakan para ulama.
“Bung Karno kan proklamator? Iye. Bung Karno kan berjasa? Iye gue tahu. Bung Karno hebat? Setuju. Tapi jangan lupa Bung Karno tukang penjarain para ulama bersama Nasakom-nya. Silahkan bantah kalau bisa!,” tegasnya.