Jakarta, Purna Warta – Nusron Wahid selaku Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, memberi jawaban terhadap kritikan Anies Baswedan terkait soal State of Global Islamic Economy (SGIE) di forum debat cawapres. Menurut Nusron, pertanyaan yang dilontarkan Gibran ke Cak Imin itu memiliki substansi.
“Semua pertanyaan pasti mengandung substansi kalau mengerti dan memahami masalah. Kalau tidak memahami masalah ya akhirnya cari alasan yang bukan-bukan,” kata Nusron saat dihubungi, Sabtu (23/12/2023).
Istilah mengenai SGIE ditanyakan Gibran kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam debat cawapres pada Jumat (22/12). Cak Imin yang tidak familiar mengaku tidak mengetahui SGIE.
Nusron kemudian mengungkit latar belakang Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB. Dia menilai Cak Imin seharusnya tidak merasa asing dengan istilah di dunia ekonomi syariah.
“Kan pertanyaannya kepada Mas Muhaimin cawapres yang kebetulan Ketum PKB. Harusnya paham dan mengerti tentag dunia dan perkembangan ekonomi syariah,” ujar Nusron.
Nusron kembali menyindir slogan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang kerap mendengungkan kepentingan umat, namun tidak familiar dengan persoalan ekonomi berbasis syariah.
“Kalau memang peduli dunia ekonomi syariah harusnya paham dan mengerti. Berarti AMIN koar-koar umat, tapi tidak peduli dengan perkembangan ekonomi syariah,” tutur Nusron.
Kritik Anies atas pertanyaan Gibran muncul seusai debat saat ditanya wartawan. Anies menyebut masyarakat nanti yang menilai kualitas pertanyaan yang disampaikan Gibran.
“Tapi nanti publik menilai apakah memang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang gagasan ideologi dan nilai yang diwujudkan dalam kebijakan,”kata Anies jusai debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat pada Jumat (22/12).
“Jadi, ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis bisa dijawab dengan Google sebenarnya. Karena yang dibutuhkan di tingkat kepemimpinan nasional adalah hal-hal substantif. Ini yang sesungguhnya dibawa,” sambungnya.
Anies mengatakan pertanyaan itu sah saja diajukan. Tapi ia menilai kualitas pertanyaannya tidak substansi. Menurut Anies, jika memasuki ranah kepemimpinan nasional maka harus berfokus pada substansi bukan hanya istilah.