Survei Kepuasan terhadap Presiden dan Wapres Terpaut Jauh, Jubir Sebut Itu Hal Wajar

Purna Warta – Angka kepuasan publik terhadap Jokowi dan Ma’ruf Amin yang terpaut jauh dianggap wajar. Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidowi menyatakan sangat tak wajar jika publik lebih puas terhadap Ma’ruf Amin.

“Justru tidak wajar bila kepuasan publik terhadap Wapres lebih tinggi dari Presiden,” kata Masduki lewat keterangannya, Rabu, 27 April 2022.

Menurut Masduki, sifat pekerjaan wakil presiden mempengaruhi rendahnya kepuasan publik.

“Wapres itu tidak memiliki fungsi eksekutoral, fungsinya hanya koordinasi. Hal-hal yang dibahas dan diputuskan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wapres, eksekusinya ada di kementerian,” tuturnya.

Masduki menyatakan bahwa Ma’ruf Amin juga tidak merasa terintimidasi dengan menurunnya hasil survei tersebut. Dia menyatakan wapres akan fokus menyelesaikan tugasnya pada sisa waktu dua tahun ini.

“Yang pasti dalam sisa waktu 2 tahun masa dinasnya, Wapres fokus menyelesaikan tugas-tugas sesuai mandat yang diembannya. Seperti pengembangan ekonomi syariah, penanganan kemiskinan/stunting, pembangunan kesejahteraan papua, menuntaskan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, penguatan UMKM, hingga moderasi beragama,” kata dia.

Survei Indikator Politik Indonesia pada pertengahan bulan ini menunjukkan hanya 45,2 persen masyarakat yang puas dengan kinerja Ma’ruf Amin. Angka itu terpaut jauh dari Jokowi yang mencapai 59,9 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai jauhnya angka kepuasan publik terhadap keduanya bukan karena jabatan wakil presiden di bawah presiden. Dia menduga hal ini karena kinerja Ma’ruf selama ini kurang terekspose media.

“Jadi ini bukan soal jabatan. Dulu zaman SBY-JK atau Jokowi-JK itu jaraknya tidak sejauh sekarang. Jadi ini bukan soal jabatan wapres” kata dia.

“Kita jarang melihat Kiai Ma’ruf di depan publik, mungkin Kiai Ma’ruf sudah melakukan banyak hal, tapi publik tidak tahu,” kata Muhtadi, kemarin.

Burhanuddin juga menyatakan bahwa terjadi tren penurunan kepuasan terhadap kedua pimpinan negara itu. Jika dibandingkan dengan survei Indikator yang dirilis Februari 2022, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ma’ruf Amin masih berada di level 52,9 persen sementara angka kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 71 persen.

Masduki menilai faktor yang membuat kepuasan publik menurun akan kinerja presiden dan wakil presiden, sangat mungkin dipengaruhi oleh masalah minyak goreng, kenaikan harga BBM, dan harga pangan. Selain itu, ia menilai juga dipengaruhi isu penundaan pemilu yang digaungkan oleh sejumlah elit politik di dalam pemerntahan. Dia pun optimistis, ke depannya kepuasan publik terhadap Jokowi dan Ma’ruf Amin akan kembali meningkat, seiring dengan solusi yang dikeluarkan pemerintah dalam menyelesaikan aneka persoalan yang ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *