Purna Warta – Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyentil kebijakan pemerintah di masa pandemi. Dia menyebut sistem kesehatan nasional terlalu bergantung pada impor.
Hal itu disampaikan Megawati saat menghadiri secara virtual puncak perayaan HUT ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022). Jokowi juga diketahui mengikuti acara tersebut secara virtual.
“Desain kebijakan dalam masa pandemi terjadi pada situasi darurat. Desain yang mengedepankan “ambeg parama arta”, mendahulukan yang lebih penting. Jadi melihat urgent dan priority,” kata Mega saat memberikan sambutan.
Dalam upaya ini, Megawati melanjutkan, PDIP mencatat adanya kerentanan sistem kesehatan nasional akibat ketergantungan pada impor. Dia mengingatkan Jokowi itu terjadi sejak dulu. Bahkan sampai alat suntik dan berbagai jenis alat kesehatan (alkes) pun impor.
“Tidak usah yang megah-megah dulu lah ya. Tapi kan, masa alat suntik atau apa dan lain sebagainya itu masih saja dari luar. Masa gituan saja kita tidak bisa bikin ya. Menurut saya lagi lho,” ucapnya.
Presiden RI ke-5 ini menegaskan hal-hal berkaitan keselamatan rakyat Indonesia bisa percaya pada kekuatan bangsanya sendiri. Dalam hal ini kemandirian kesehatan.
“Kalau dalam elemen yang begitu strategis terkait dengan keselamatan masyarakat bangsa dan negara, Indonesia masih belum menjalankan berdiri di atas kaki sendiri, maka bagaimana jalan percaya pada kekuatan sendiri itu dibangkitkan,” tutur Mega.
Megawati menambahkan, dalam upaya membangun jalan berdiri di atas kaki sendiri itu, maka sekali lagi dirinya mengucapkan beribu terima kasih dengan dibentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Itu harus mampu menjadi tulang punggung kemajuan bangsa. Sebab tidak ada bangsa besar maju tanpa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.