Jakarta, Purna Warta – Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDIP mengungkapkan komunikasi partainya dengan Demokrat terus berlanjut usai pertemuan Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bahkan mereka mengakui hubungan kedua partai saat ini sangatlah cair.
“Terus dilanjut pertemuan. Artinya kita menjadi cair sekali,” ujar Hasto di Kantor Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
Hasto menyebut pihaknya dengan Demokrat terus berkirim kabar. Diskusi yang cair antara kedua partai ini juga terjadi di tingkat fraksi DPR.
“Kita saling berkirim kabar dan kemudian di fraksi juga laporan dari setiap komisi, pimpinan-pimpinan poksi itu ternyata dengan pertemuan antara Mba Puan dan Mas AHY tersebut sekarang di tingkat komisi juga sangat cair,” tuturnya.
Hasto menyambut suasana ini. Dia menilai suasananya dengan Demokrat kini positif untuk langkah ke depan.
“Sehingga enak untuk terus mendialogkan. Ini merupakan energi yang positif jadi langkah-langkah ke depan,” tuturnya.
Untuk diketahui, AHY dan Puan beserta jajaran partai melakukan pertemuan di Plataran Senayan pada Minggu (18/6/2023). Dalam pertemuan itu ada ungkapan rekonsiliasi kedua partai.
“Tadi pertemuannya itu kurang lebih 1 jam lebih ya, nggak terasa tadi kalau nggak ingat waktu saya tadinya mau terus ngobrol. Ternyata banyak sekali yang bisa diomongin, bisa seperti kakak adik, tadi Mas AHY bilang ‘Mbak, boleh ya saya menganggap Mbak seperti kakaknya’ ‘Ya, iya dong'” tutur Puan saat jumpa pers bersama AHY.
Puan mengatakan dia dan AHY juga sempat makan bubur bersama. Menurut Puan, pertemuan dengan AHY berlangsung hangat.
“Kalau kemudian ngobrolnya antara ketua umum sama ketua DPR kayaknya nggak satu jam lebih tapi 20 menit ya udah selesai, karena ngomongnya serius pastinya. Jadi tadi kita ngobrol-ngobrol sekalian bersantap bubur, buburnya enak sekali,” kata Puan.
Pertemuan ini, kata Puan, tentunya dinanti-nantikan oleh berbagai pihak. Puan menyebut dia dan AHY berbicara mengenai politik dan cara membangun bangsa.
“Pertemuan ini tentu saja sudah dinanti-nantikan bukan cuma oleh media, oleh kami juga bahwa membangun bangsa dan negara itu bukan hanya bicara politik praktis tapi ada sebelumnya, sesudahnya dan pascanya itu mau seperti apa,” ucap Puan.
Inilah momen pertemuan antar pemimpin kedua partai yang memiliki karakteristik berbeda. Hal tersebut dianggap sebagai babak baru dalam perpolitikan Indonesia.