Purna Warta – Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat meminta maaf buntut gaduh di grup percakapan WhatsApp dengan Anggota Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily.
Hal itu dilakukannya setelah diusir dari ruangan rapat oleh seluruh anggota Komisi VIII DPR, di kompleks parlemen, Jakarta, pada Rabu (19/1).
“Secara pribadi saya sangat menyesal terhadap apa yang sudah saya lakukan, dengan apa yang sudah saya komunikasikan kepada pak Ace wakil pimpinan Komisi VIII,” kata Harry di ruang rapat Komisi VIII DPR, Jakarta, Rabu (19/1).
“Bismilah dari hati paling dalam, jujur saya minta maaf apa yang sudah saya komunikasikan, juga saya minta maaf atas nama Sekjen,” lanjutnya.
Harry kemudian meminta maaf kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini karena tidak melakukan tugasnya dengan baik. Dia mengatakan, keberadaannya sebagai Sekjen seharusnya dapat membantu tugas-tugas Risma alih-alih membebaninya.
“Saya mohon maaf juga pada Mensos karena apa yang sudah saya lakukan malah membebani ibu, yang mana seharusnya saya memberikan kemudahan dan keringanan,” ucap Harry.
Dia juga melanjutkan, jika mendapatkan kesempatan kedua untuk tetap menjalankan tugas sebagai Sekjen Kemensos, dirinya akan menjalankan tugas dengan lebih baik sebagai pembantu Mensos Risma.
“Kalau saya masih diberikan kesempatan, saya akan memperbaiki ke depan. Saya akan betul-betul menjalankan tugas sebagai mediator Kemensos dan Komisi VIII sebagaimana tugas saya di Kemensos,” tuturnya.
Sebelumnya Harry Hikmat diusir dari ruang rapat Komisi VIII DPR buntut kegaduhan di grup WhatsApp. Harry disebut mengatakan hal yang tidak pantas dalam grup tersebut.
Diketahui, Kemensos luput mengundang Komisi VIII saat melakukan kunjungan kerja di Jawa Barat. Anggota Komisi VIII Fraksi Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kemudian menanyakan perihal kunjungan kerja tersebut melalui grup Whatsapp.
Namun, ia mendapat respons yang tak diharapkan dari Sekjen Kemensos Harry Hikmat.