Purna Warta – Sejumlah pengurus Partai Ummat mengundurkan diri. Awalnya, dua petinggi partai Agung Mozin dan Neno Warisman yang memutuskan mundur dari partai besutan mantan Ketua MPR Amien Rais tersebut.
Agung yang menduduki jabatan wakil ketua umum mundur pada akhir Agustus 2021. Kemudian Neno Warisman yang menjabat wakil ketua majelis syuro mundur pada awal Oktober 2021.
Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo mengatakan Neno mengundurkan diri karena ingin fokus mengurus anaknya yang berada di Turki.
Sambo menyebut surat pengunduran diri diajukan ke Ketua Majelis Syuro Amien Rais. Menurutnya, ada mekanisme internal partai jika ada anggota yang mengundurkan diri.
“Kita kan ada mekanismenya, kalau orang mundur secara ini kita tidak bisa larang kan, cuman kita ada mekanisme, kita akan rapat majelis syuro. Keputusannya di majelis syuro nanti seperti apa,” kata Sambo, Sabtu (2/10).
Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi tak mau ambil pusing usai Agung dan Neno mundur. Ridho menyebut pengunduran diri dua petinggi partainya itu bukan masalah besar.
“Insyaallah itu persoalan yang kecil, ini bukan kami takabur, tapi Insyaallah persoalan yang kecil,” kata Ridho di Kantor DPP Partai Ummat, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/10).
Ridho mengaku belum mengetahui apakah dua kader tersebut akan kembali bergabung. Ia membantah tudingan yang menyebut bahwa Neno dan Mozin mundur sebagai upaya untuk mendongkrak elektabilitas atau popularitas partai.
Menantu Amien Rais itu juga membantah ada perpecahan di tubuh partai Ummat atau kepentingan kader yang tidak terakomodir. Ia menegaskan partainya hingga saat ini masih solid.
“Settingan gitu maksudnya? Supaya kita lebih besar? Tidak, insya Allah kita pakai cara lebih halal, tidak pakai cara cara agak sinetron begini,” kata Ridho.
Tak berselang lama, 26 pengurus Partai Ummat Kota Depok, Jawa Barat mengundurkan diri, termasuk Wakil ketua DPD Partai Ummat Depok Syahrial Chan.
Selain Syahrial, mereka yang mengundurkan diri umumnya merupakan jajaran dewan pengurus partai Ummat tingkat daerah Kota Depok mulai dari wakil ketua, sekretaris, hingga bendahara. Syahrial menyebut Partai Ummat Depok karam.
“Mayoritas pengurus membubarkan diri. Dijamin kebenarannya, Partai Ummat Depok akhirnya karam,” mata Syahrial saat dikonfirmasi, Sabtu (9/10).
Ridho membenarkan pengunduran diri 26 kader di jajaran pengurus DPD Partai Ummat Kota Depok. Ia meyakini hal itu terjadi secara alamiah karena mereka mungkin memiliki kesibukan di luar partai.
“Alamiah kira-kira, setelah bergabung dengan Partai Ummat, kemudian dengan aktivitas baru di partai Ummat ini, kadang tidak sinkron dengan pekerjaan, dengan, ya aktivitas-aktivitas pribadinya” kata Ridho di kantor DPP Partai Ummat, Sabtu (9/10).
Menaggapi hal ini, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais tak kaget dengan pengunduran diri puluhan kadernya. Amien menyebut mundurnya para kader, termasuk Neno Warisman sesuatu yang biasa dalam politik.
“Jadi, saya dalam jam terbang pengalaman berpolitik, ini sesuatu yang biasa lah,” kata Amien dalam wawancaranya yang diunggah di kanal YouTube Karni Ilyas Club dikutip Senin (11/10).
Meski demikian, Amien tidak menjawab secara gamblang mengenai alasan banyaknya kader yang mengundurkan diri. Ia hanya mengaku sudah mengenal anatomi para eks kader Partai Ummat yang mengundurkan diri tersebut.
“Kalau kasus Neno lain lagi, kalau Agung Mozin kita sudah memotret ya sudah,” katanya.