Purna Warta – Presiden Jokowi atau Jokowi memberikan sambutan di Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 di Medan pada Kamis, (7/7).
Presiden Jokowi membahas sejumlah hal salah satunya adalah ketidakamanan dunia yang dipengaruhi perang Ukraina dan Rusia. Jokowi mengungkapkan perang Rusia dan Ukraina membuat harga minyak, gas dan pangan melambung.
Untuk itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk bersyukur karena harga komoditas beras di Indonesia tidak mengalami kenaikan. Walaupun menurut Jokowi, saat ini tengah terjadi krisis pangan dunia akibat perang antara Ukraina dan Rusia.
“Pangan juga sama, naik di seluruh dunia. Ada yang naik sudah 30 persen, ada 50 persen, untungnya kita ini alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih produksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik. Moga-moga tidak naik,” ujar Jokowi.
Jokowi menyebut saat ini stok beras di Indonesia masih terbilang cukup aman. Ia bahkan mengklaim dalam tiga tahun terakhir Indonesia tidak mengimpor beras dari luar.
“Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton, ini sudah tidak impor lagi. Menteri Pertanian hadir di sini, terima kasih Pak Menteri,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut krisis pangan saat ini mulai terjadi ke negara yang menjadikan gandum sebagai makanan pokok seperti Afrika dan beberapa negara Asia. Hal itu terjadi lantaran negara penghasil gandum terbesar di dunia, yakni Rusia dan Ukraina sedang berperang. Padahal, menurut Jokowi, 30 – 40 persen kebutuhan gandum dunia berasal dari negara tersebut.
Jokowi menceritakan saat berkunjung ke Ukraina dan Rusia, dirinya pernah bertanya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang stok gandum di masing-masing negara. Kepada Jokowi, Zelenskyy menyebut negaranya menyimpan 77 juta ton gandum, sementara Putin menyebut negaranya memiliki stok 130 juta ton.
Kini seluruh stok gandum tersebut tertahan dan tidak bisa keluar untuk diekspor, karena perang yang sedang terjadi. Jokowi menyebut Indonesia juga bakal mengalami kelangkaan gandum karena setiap tahunnya rutin mengimpor gandum dari kedua negara tersebut.
Meski begitu, Jokowi tetap mengajak masyarakat bersyukur karena bahan pangan utama masyarakat Indonesia tetap dalam kondisi aman.
“Kita ini harus betul-betul bersyukur negara kita diberikan pangan, utamanya beras yang tidak naik. Harus kita syukuri betul,” kata Jokowi.