Jakarta, Purna Warta – Pramono Anung, calon gubernur (Cagub) Jakarta, mengungkapkan pandangannya terkait masalah-masalah utama yang dihadapi kota ini. Dalam upaya menangani masalah tersebut, ia berjanji akan menerapkan kepemimpinan yang lebih tegas dibandingkan dengan mantan gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok.
Pernyataan tersebut disampaikan Pramono dalam acara bincang-bincang Kahf Forward bertajuk “Dicukur Andy,” yang dipandu oleh Andy F. Noya, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu malam, 28 September 2024.
“Masalah utama yang dihadapi anak muda saat ini adalah ketersediaan lapangan kerja,” ujar Pramono memulai analisisnya tentang Jakarta.
Menurutnya, penyediaan lapangan kerja adalah prioritas utama yang perlu diatasi. Gubernur harus mampu membuka lebih banyak peluang pekerjaan, salah satunya melalui penyelenggaraan bursa kerja (job fair) setiap tiga bulan di setiap kecamatan.
Selain itu, Pramono menyoroti isu kesehatan, polusi udara, dan kemacetan. Ia menyatakan bahwa polusi udara sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat Jakarta. Solusinya, menurut Pramono, terletak pada pengendalian emisi kendaraan bermotor serta penanganan sumber polusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di sebelah barat Jakarta.
“Suralaya sudah saatnya beralih dari batu bara ke gas, karena kontribusinya terhadap polusi udara sangat besar,” ungkap politisi senior PDIP ini.
Masalah pendidikan juga menjadi perhatian penting bagi Pramono. Ia menekankan bahwa program jaminan pendidikan harus diberikan tanpa diskriminasi.
Pramono menegaskan bahwa semua tantangan ini akan dihadapinya dengan pendekatan yang lebih tegas dibandingkan pendahulunya dari partai yang sama, Ahok.
“Saya tidak punya beban apapun meskipun diusung oleh partai saya. Saya siap mengambil sikap tegas jika terpilih menjadi gubernur Jakarta. Saya tidak main-main, dan saya berjanji akan lebih tegas daripada Pak Ahok,” tegasnya.