Purna Warta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan keterisian tempat tidur BOR ICU dan isolasi rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di wilayahnya telah turun meski PPKM berbasis level 4, 3, dan 2 diperpanjang.
Tak hanya di RS rujukan BOR, penurunan BOR juga terjadi di RS darurat dan rumah isolasi.
“Terjadi penurunan BOR Covid-19 baik di RS statis, RS darurat, maupun rumah isolasi setelah PPKM Darurat,” kata Khofifah, Selasa (10/8).
Khofifah mengatakan BOR ICU di RS pada awal Juli 2021 menyentuh 78 persen, kini pada awal Augustus turun menjadi 73 persen. Lalu BOR Isolasi dari 81 persen, turun menjadi 59 persen.
Kemudian BOR isolasi RS Darurat dari 69 persen, menjadi 49 persen. Lalu BOR rumah isolasi dari awal Juli menyentuh angka 50 persen kini menjadi 38 persen.
Meski keterisian tempat tidur menurun, Khofifah meminta semua pihak untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia tak ingin BOR RS dan isolasi kembali meningkat.
“Keterisian RS yang melayani pasien Covid-19 terus menunjukkan penurunan, tetap kompak jaga protokol kesehatan. Mugi sami sehat seger waras (semoga sama-sama sehat, segar dan sembuh),” ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 9 Agustus 2021, kumulatif konfirmasi positif corona berjumlah 339.193 kasus. Sebanyak 273.821 di antaranya sembuh, 23.578 meninggal dunia, dan 41.794 lainnya masih dirawat atau kasus aktif.