Purna Warta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya bersedia menjadi menteri dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi), sosok yang dua kali menjadi rivalnya dalam dua kali pemilihan presiden.
Prabowo membeberkan alasannya bersedia jadi menteri Jokowi saat menjadi narasumber dalam podcast Deddy Corbuzier di chanel Youtubenya berjudul Habis Semua!! Prabowo Perdana Bicara!! Exclusive yang diposting pada Minggu (13/6/2021) pagi.
“Banyak orang kecewa, banyak orang kesal, kok Bapak mau jadi Menhan, kok bapak enggak misalnya, pokoknya gue di luar melawan Pak Jokowi,” tanya Deddy kepada Prabowo.
Mendengar pertanyaan Deddy, Prabowo mengaku tidak mengerti kenapa banyak orang yang bertanya seperti itu. Dia menganalogikan persaingannya dengan Jokowi pada pilpres seperti adu lari atau sepak bola di sekolah.
“Apakah rival dalam suatu kompetisi terus menjadi lawan. Coba kita ingat waktu kita di sekolah, kita ikut adu lari. Ada yang menang, ada yang kalah, oke lo dapat piala. Gue main sepak bola, tim gue kalah, apakah kita gebuk-gebukan? yaitu adalah menurut saya IQ yang sangat rendah, benar enggak?” katanya.
Dia mengungkapkan Jokowi ingin menjadi presiden, begitu juga dengan dirinya. Dirinya dan Jokowi memiliki kesamaan ingin mengabdi untuk Indonesia,
“Kalau sama-sama mau mengabdi untuk Indonesia, kok harus melawan. Lebih baik dua-duanya bekerja sama untuk mengabdi, untuk Merah Putih,” katanya.Baca juga: Sebut Prabowo Sahabat Jadi Viral, Megawati Heran Kenapa Jadi Ramai
Dia mengakui belajar dari sejarah dua peristiwa penting. Pertama dalam sejarah Jepang saat ketika dua panglima kuat bernama Toyotomi Hidioshi dan Tokugawa Ieyasu yang memutuskan bekerja sama untuk memajukan Jepang. Begitu juga dengan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln yang merangkul rivalnya, William Henry Seward dengan alasan sama-sama ingin memajukan negaranya.Baca juga: Ini Dua Peluang Anies Baswedan Maju Pilpres 2024.