Jakarta, Purna Warta – PDI Perjuangan (PDIP) menegaskan bahwa mereka tidak pernah menawarkan Anies Baswedan menjadi kader partai. Bahkan, Anies diharapkan bergabung sebagai bagian dari tim sukses pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
“Tidak ada. Kami tidak pernah menawari Pak Anies untuk menjadi anggota PDI Perjuangan,” kata Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, kepada wartawan di DPP PDIP, Rabu (28/8/2024).
Baca juga: Usulan NasDem Terkait Sistem Pemilu: Kombinasi 70% Terbuka, 30% Tertutup
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Anies Baswedan diminta untuk bergabung dengan PDIP sebagai kader jika ingin diusung sebagai bakal calon gubernur. Namun, Deddy menegaskan bahwa PDIP memiliki kader seperti Rano Karno yang bisa diusung, dan tidak ada usulan untuk Anies menjadi kader partai.
“Kalaupun kemarin kita mempertimbangkan Pak Anies sebagai bakal cagub, kita sudah diwakili oleh Pak Rano Karno sebagai kader. Kita nggak seserakah itu. Tidak pernah ada usulan kepada Pak Anies untuk menjadi kader PDIP,” tegasnya.
Meskipun begitu, Deddy mengakui bahwa PDIP sempat mempertimbangkan Anies untuk diusung dalam Pilgub Jakarta 2024. Anies bahkan sempat mengunjungi kantor DPD PDI Perjuangan Jakarta.
Saat PDIP mengumumkan dukungan untuk calon kepala daerah, Anies dikabarkan bertemu dengan Rano Karno, memunculkan spekulasi bahwa keduanya mungkin akan berpasangan di Pilgub. Namun, akhirnya PDIP memutuskan untuk mengusung pasangan Rano Karno dan Pramono Anung. Keduanya mendaftar sebagai bakal cagub-cawagub pada hari ini.
“Saya kira Pak Anies juga sudah berkomunikasi dengan Pak Pramono Anung dan Pak Ahok. Dan inilah kekuatan yang diharapkan bisa membantu jika Tuhan mengizinkan takdirnya Pak Pram dan Pak Rano Karno untuk memimpin Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur,” ujar Deddy.
Meskipun Anies tidak diusung oleh PDIP, partai tersebut berharap mantan Rektor Universitas Paramadina itu bersedia bergabung dalam tim sukses Pramono-Rano. Langkah ini, menurut Deddy, juga dapat membantu meredakan polarisasi yang terjadi selama Anies menjabat sebagai gubernur sebelumnya.
“Kami berharap Pak Anies mau menjadi bagian dari tim ini, bukan hanya untuk memenangkan Pilgub, tetapi juga untuk menyelesaikan ketegangan yang muncul akibat Pilgub 2018,” jelasnya.
Deddy menambahkan, tidak masalah jika Anies bergabung dalam tim pendukung Pramono-Rano meskipun bukan sebagai kader PDIP. Pengaruh dan kemampuan Anies dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat.
“Ini adalah komitmen untuk bangsa, bukan hanya soal kader. Kita membutuhkan semua orang yang memiliki kemampuan, modal politik, dan modal sosial untuk menyampaikan hal-hal penting kepada masyarakat,” tuturnya.
Lebih jauh lagi, Deddy berharap Anies dapat menjadi komunikator di wilayah-wilayah di mana pendukungnya kuat.
“Kami berharap Pak Anies juga bersedia menjadi komunikator dan menyampaikan pesan-pesan penting di daerah-daerah yang menjadi basis kuat pendukungnya,” pungkasnya.