Jakarta, Purna Warta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai bahwa tagline ‘Indonesia Raya’ lebih autentik dibandingkan ‘Indonesia Maju’ yang digunakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo, menyebutkan bahwa cerita mengenai Megawati yang sempat mempertanyakan tagline tersebut kepada Jokowi menunjukkan sikap kenegarawanan keduanya.
Baca juga: Ingin Kuliah Di Luar Negeri tapi Gak Ada Uang, Ini Caranya
“Keduanya, Ibu Mega dan Presiden Jokowi, menunjukkan sikap negarawan dalam cerita tersebut,” kata Dradjad kepada wartawan pada Selasa, 30 Juli 2024.
Dradjad menegaskan bahwa Megawati memiliki hak untuk menyampaikan pertimbangannya kepada Jokowi. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
“Sebagai ketua umum partai politik utama pendukung Pak Jokowi, yang juga kader PDIP, Ibu Mega berhak memberikan masukan dan saran terkait penamaan kabinet. Namun, keputusan final tetap menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi,” ujar Dradjad.
Dalam cerita tersebut, terlihat bahwa Megawati memiliki pandangan yang berbeda namun tetap menghormati keputusan akhir Jokowi. Sebaliknya, Jokowi juga menghormati pandangan Megawati namun mengambil keputusan yang menurutnya terbaik untuk bangsa dan negara.
Dradjad menilai bahwa Megawati memandang tagline dari sisi filosofis dan historis bangsa Indonesia, sementara Jokowi lebih fokus pada visi pemerintahannya.
“Spekulasi saya, Ibu Mega menekankan pada sisi filosofis dan historis bangsa Indonesia, yang menyebabkan beliau memilih nama Indonesia Raya. Sementara Presiden Jokowi lebih menekankan pada visinya ke depan, agar Indonesia mempercepat pembangunan dan masuk ke kelompok negara maju,” kata Dradjad.
“Pelajaran dari cerita ini adalah bahwa perbedaan pandangan adalah hal yang biasa. Yang terpenting adalah kita tetap teguh dalam koridor konstitusi dan hukum, serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas partai politik dan individu,” tambahnya.
Sebelumnya, Megawati sempat menyinggung soal tagline ‘Indonesia Maju’. Menurutnya, tagline yang paling otentik adalah ‘Indonesia Raya’.
Dalam acara Mukernas Perindo pada Selasa, 30 Juli, Megawati menyatakan dukungannya agar ‘Indonesia Raya’ abadi sebagai lagu kebangsaan. Dia mengaitkan hal ini dengan situasi geopolitik di mana beberapa negara kehilangan tanah airnya.
“Kalau tadi ada Indonesia Raya yang harus abadi, saya sangat setuju di lagu Indonesia Raya. Kebayang tidak dalam ilmu geopolitik banyak bangsa yang kehilangan tempat tanah airnya, terpecah belah, seperti Palestina. Ini mudah-mudahan, sudah diterima di PBB dan segera menjadi anggota tetap,” ujar Megawati.
Baca juga: Beberapa Poin Tafsir Penting tentang Surah Al-Hujurat
Megawati juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan kepada Jokowi mengenai penggunaan tagline ‘Indonesia Maju’ dan menyarankan untuk menggunakan ‘Indonesia Raya’ sebagai gantinya.
“Saya mengatakan tidak konsisten, saya bilang pada Pak Jokowi kenapa sih mesti Indonesia Maju, mbok ya sudah Indonesia Raya, itu yang diharapkan, diinginkan pendiri kita. Jadi Bung Karno kan selalu mengatakan waktu itu, saya masih SD, kamu mesti ingat kalau kita merdeka ini tujuannya adalah menuju ke sana,” jelas Megawati.