Bandar Lampung, Purnawarta – Poster atau banner yang menyatakan menolak Anies Baswedan di Bandar Lampung dan Lampung Selatan terlihat di daerah tersebut. Menurut pandangan Nasdem, tindakan itu dinilai sebagai penodaan sistem demokrasi di Indonesia.
Hal itu dikatakan Taufik Basari selaku Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Hukum dan HAM yang ditemui dalam safari politik Anies Baswedan di Provinsi Lampung, Sabtu (25/2/2023).
“Saya rasa ini ada gerakan yang memang telah terencana dan sistematis ya dari orang atau pun kelompok tertentu yang memang berencana untuk memojokkan. Jelas ini adalah hoaks,” kata Taufik kepada wartawan.
Tobas sapaan akrabnya, menilai hal ini telah menodai sistem demokrasi di Indonesia. Untuk itu dia menyatakan akan melawan segala bentuk kampanye hitam.
“Ini adalah cara kotor, ini sudah menodai sistem demokrasi. Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk melawan dan tidak terpengaruh dengan cara-cara itu,” terangnya.
Sebelumnya, sejumlah spanduk dan banner berisi penolakan terhadap kedatangan Anies Baswedan muncul di beberapa titik di Lampung Selatan. Belum diketahui siapa pelaku yang memasang spanduk itu.
Pantauan detikSumut di Jalan Branti, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (25/2/2023) ada satu spanduk yang menyebut Anies didukung kelompok intoleran. Spanduk itu berisi tulisan provokasi.
“Waspada!! Tolak Presiden yang Didukung Kelompok Intoleran. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu,” demikian tulisan di spanduk itu.
Kemudian, pada banner lainnya tampak foto Anies mengenakan peci hitam dengan lambang khilafah.
“Tolak Calon Presiden Yang Mendukung Negara Khilafah. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu,” tertulis pada salah satu poster.
Belum bisa dipastikan banner banner tersebut dipasang oleh kelompok masyarakat mana atau dalang di baliknya sampai saat ini belum diketahui.