Purna Warta – Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dikabarkan berdiskusi dengan Kuasa Usaha Israel, Itay Tagner di Bahrain.
Ini merupakan interaksi publik yang jarang terjadi mengingat kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik satu sama lain.
Dilansir dari Times of Israel, pertemuan antara Itay Tagner dan Prabowo terjadi di sela-sela Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Bahrain, Sabtu (20/11/2021).
Tidak ada rincian mengenai isi diskusi kedua tokoh itu.
Masih menurut dari Times of Israel, Para pejabat AS pada awal tahun ini mengatakan bahwa pemerintahan Donald Trump telah menempatkan Indonesia dan Mauritania sebagai negara Muslim berikutnya untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Namun rencana tersebut urung dilaksanakan hingga Trump menyelesaikan periode jabatannya.
Dalam forum tersebut, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk perdamaian di Palestina. Dia menyatakan Indonesia akan melakukan apapun untuk menguatkan wacana perdamaian tersebut.
“Indonesia mendukung resolusi damai yang mencakup solusi dua negara untuk Palestina. Dan Indonesia sangat bersedia melakukan semua yang kami bisa untuk meningkatkan prospek solusi tersebut,” kata Prabowo ketika berpidato.
Menurutnya, masyarakat Indonesia mengikuti peristiwa dan perkembangan di Timur Tengah dengan cermat. Menurut Menhan, rakyat Indonesia menginginkan perdamaian dan kemakmuran terjadi di Timur Tengah. “Konflik dan kekerasan yang terjadi sangat menyedihkan bagi kita,” katanya.
Di sisi lain, Prabowo turut menyampaikan bahwa Indonesia senantiasa menjaga hubungan baik dengan negara-negara di Timur Tengah pada sektor kontraterorisme dalam rangka kepentingan keamanan Indonesia. Pasalnya, bukan rahasia lagi jika banyak kelompok garis keras Indonesia dipengaruhi oleh kelompok-kelompok berpikiran sama di Timur Tengah.
Salah satunya yaitu hubungan antara Al-Qaeda dan Jamaah Islamiyah. Kemudian, antara ISIS dan afiliasinya di Indonesia, Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Kami memantau dengan sangat cermat, dan kami menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan di Timur Tengah di sektor kontraterorisme. Secara umum, kami terus mengawasi komplikasi keamanan regional,” ujarnya.
Prabowo melanjutkan Indonesia juga di saat yang sama berupaya agar ekstremisme tidak tumbuh subur. Adapun tujuannya demi terwujudnya perdamaian di Tanah Air dengan cara menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi warga.
“Saya percaya bahwa ekstremisme, dan radikalisme akan tumbuh subur ketika ada kemiskinan, ketika ada ketidaksetaraan, ketidakadilan. Ketika rakyat kehilangan harapan, ketika warga miskin tidak mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, ketika mereka merasa ditinggalkan oleh yang berkuasa, ini adalah lahan subur bagi radikalisme, dan ekstremisme,” katanya.
Dia berujar, ketika ada keadilan, ketika terjadi demokrasi yang nyata, ketika ada akuntabilitas para pemimpin, dan ketika ada perlakuan yang sama di mata hukum maka akan membuat para penyebar paham ekstremis dan radikal tidak relevan. “Ini adalah keyakinan saya,” katanya.