Jakarta, Purna Warta – Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP menjelaskan sebab belum bergulirnya hak angket terkait Pilpres 2024. Menurutnya, itu karena tekanan hukum yang besar.
“(Ibu Megawati lama putuskan angket) bukan perhitungan, tapi tekanannya, tekanan hukumnya kan kuat sekali. Kan kalau orang ditekan, ada respons yang berani menghadapi tekanan, ada juga yang takut, kita juga maklum, tapi kita diajarkan untuk tidak takut,” kata Hasto dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ yang disiarkan secara daring, Sabtu (30/3/2023).
Menurut Hasto, hak angket dinilai menjadi hal yang menakutkan bagi pemerintah sehingga ada upaya-upaya yang tengah dilakukan. Hasto mengungkap upaya tersebut yakni pengambilalihan PPP hingga kursi Ketua DPR RI oleh Golkar.
“Kalau sudah tanggung ya mereka akan melakukan segala cara. Maka karena angket ini menakutkan bagi pemerintah, bagi Pak Jokowi, makanya kita harus membangun kesadaran pentingnya angket ini. Sehingga ketika nanti muncul tekanan tekanan, ini kan belum (mengajukan) PDI udah ditekan, Golkar mau ambil alih PPP, ambil alih ketua DPR RI,” ujarnya.
Hasto mengatakan masih menunggu waktu untuk menggulirkan hak angket. Menurutnya, hak angket tetap akan dilakukan demi mengoreksi dugaan kecurangan di pemilu 2024.
“Kita masih ada waktu supaya kita benar-benar dapat dukungan dari pergerakan civil society, terus pergerakan rakyat itu juga memerlukan, karena sekarang ada kampanye pemilu sudah selesai padahal masih ada proses di MK,” ujarnya.
“Hak angket ini sesuatu yang sangat penting untuk mengoreksi terhadap berbagai kecurangan-kecurangan berupa penyalahgunaan kewenangan dari presiden itu. Jadi tunggu saja di situ momentumnya yang akan kita lakukan sebaik-baiknya,” lanjut Hasto.
Sebelumnya, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani buka suara soal wacana hak angket yang berkembang. Puan Maharani menegaskan tidak ada instruksi khusus kepada anggota Fraksi PDIP DPR soal hak angket.
“Belum, belum ada pergerakan. Belum ada pergerakan,” kata Puan Maharani menjawab pertanyaan soal hak angket, usai memimpin rapat paripurna DPR, Kamis (28/3/2024).
Belum pasti kapan waktu yang tepat menurut para petinggi partai PDIP, yang jelas PDIP belum menyerah terhadap hasil Pilpres yang diputuskan oleh KPU RI.