Jakarta, Purnawarta – Survei dilakukan oleh Political Weather Station terkait isu Presiden Jokowi maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Survei PWS dilaksanakan pada 1-6 Oktober 2022. Populasi dari survei ini adalah WNI yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Jumlah sampel 1.200 responden yang dinyatakan diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic-random sampling). Margin of error +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuesioner.
Responden ditanyai pertanyaan, ‘Apakah setuju atau kurang setuju apabila maju lagi sebagai calon presiden (capres) untuk ketiga kalinya pada Pilpres 2024 apabila MPR RI berhasil mengamandemen ketentuan tentang masa jabatan Presiden RI??’
Hasil Survei:
1. Setuju 16,3%
2. Tidak setuju: 74,5%
3. Tidak tahu: 9,2%
“Hasil survei ini sekaligus menepis keinginan segelintir elite politik yang menginginkan Jokowi menjabat kembali sebagai Presiden RI untuk ketiga kalinya,” peneliti PWS, Sharazani, dalam konferensi pers virtual, Jumat (7/10/2022).
Selanjutnya, sebanyak 73,8% responden menyatakan tidak setuju apabila pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda 2 atau 3 tahun sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi 2 atau 3 tahun lagi. Hanya 14,5% responden yang setuju dengan wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Jokowi, sisanya 11,7% responden menjawab tidak tahu.
Responden juga diberi pertanyaan yang berbunyi, ‘Apakah setuju atau kurang setuju apabila pada Pemilu 2024 nanti Presiden Jokowi dicalonkan sebagai Wakil Presiden oleh partai politik atau gabungan partai politik?’
Hasil surveinya:
1. Setuju: 44,6%
2. Tidak setuju: 46,2%
3. Tidak tahu: 9,2%
Hanya hasil survei inilah yang relatif berimbang antara yang setuju dan kurang setuju, yaitu soal isu Jokowi maju sebagai cawapres. Hanya berbeda sekitar 2 persen saja terkait setuju dan tidak setuju Jokowi cawapres 2024. Sementara kurang dari 10 persen sisanya menyatakan tidak tahu.