HomeNasionalPolitikHadiri Pertemuan ASEAN-AS, Jokowi: Momentum Penting Perkuat Kemitraan

Hadiri Pertemuan ASEAN-AS, Jokowi: Momentum Penting Perkuat Kemitraan

Tapi, Psaki tidak dapat memprediksi apakah pemimpin ASEAN akan menyinggung hal tersebut dalam komunikasi KTT yang akan berlangsung. Dari semua negara ASEAN, baru Singapura yang mengikuti jejak AS dalam menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

 

  1. Fokus pengaruh China di Indo-Pasifik

Washington juga menyinggung soal situasi Indo-Pasifik, utamanya mengenai pengaruh China di kawasan tersebut. Biden berusaha untuk membendung pengaruh Beijing.

Dalam pembicaraan pembukaan dengan pemimpin ASEAN, dikutip Reuters, Presiden AS menjanjikan 150 juta dolar atau Rp2,1 triliun sebagai bantuan di berbagai sektor.

Rincian dari dana tersebut adalah 40 juta dolar (Rp585 miliar) untuk mengurangi jejak karbon, 60 juta dolar (Rp877 miliar) untuk keamanan maritim, dan 15 juta dolar (Rp219 miliar) untuk mengatasi COVID-19 serta pandemik di masa depan.

Dana lainnya akan ditujukan untuk membantu mengembangkan ekonomi digital dan kerangka hukum untuk kecerdasan buatan.

 

  1. Bantuan AS terbilang kecil jika dibanding China

Meski Biden mencoba melawan pengaruh China, tapi bantuan yang akan digelontorkan itu terbilang kecil untuk 10 negara ASEAN. Bahkan Beijing sebelumnya telah menjanjikan bantuan yang jauh lebih besar untuk kawasan tersebut.

Dilansir Al Jazeera, November tahun lalu, China menjanjikan bantuan pembangunan 1,5 miliar dolar atau Rp21,9 triliun selama tiga tahun untuk memerangi COVID-19 dan mendorong pemulihan ekonomi.

“Pemerintahan Biden terlambat dalam menunjukkan komitmennya terhadap Asia Tenggara dan relatif mengabaikan kawasan itu hingga paruh kedua tahun lalu,” kata Amalina Anuar, analis senior di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS).

AS juga dinilai sulit untuk melawan pengaruh China di Asia Tenggara. Penilaian itu diungkap oleh Nick Bisley, profesor hubungan internasional di La Trobe University di Melbourne.

“Salah satu masalah utama yang dihadapi AS dan memang negara lain adalah bahwa ASEAN tidak memiliki serangkaian prioritas tunggal,” kata Bisley.

“Keragaman kepentingan di antara anggota ASEAN berarti bahwa mereka masing-masing sering kali memiliki tujuan yang sangat berbeda untuk maju dan kepentingan untuk melindungi dan menemukan titik temu sangat sulit. Di atas segalanya, satu-satunya minat bersama yang mereka miliki adalah agar persaingan China-Amerika dikurangi, tetapi itu tidak mungkin (terjadi) dalam waktu dekat,” tambahnya.

 

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here