Purna Warta – Presiden Republik Indonesia, Jokowi turut menghadiri pertemuan para pemimpin negara ASEAN dan pemimpin Amerika Serikat (AS), Joe Biden di gedung putih Washington DC, Amerika.
Amerika Serikat mengundang sembilan dari sepuluh pemimpin ASEAN. Sedangkan hanya Myanmar yang tidak diundang karena masalah kudeta di negaranya.
Pertemuan pemimpin negara ASEAN – AS yang berlangsung Kamis malam atau Jumat pagi Waktu Indonesia bertujuan membahas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus ASEAN – AS.
Dalam unggahan Instagramnya, Jokowi menyatakan bahwa KTT khusus ASEAN – AS adalah momentum tepat untuk memperkuat kemitraan dan merupakan status kemitraan tertinggi.
“Kemitraan strategis komperhensif ASEAN- AS adalah status kemitraan tertinggi,” unggahnya Jumat, (13/5).
Presiden Jokowi mendapat kehormatan untuk memperkenalkan para pemimpin negara ASEAN kepada Joe Biden. dan mengajak AS untuk menjadi bagian dari upaya menciptakan perdamaian.
“Kemarin saya diberi kesempatan berbicara pada kesempatan pertama. Seusai memperkenalkan para pemimpin ASEAN yang hadir. Saya mengajak Amerika Serikat untuk menjadi bagian dari upaya menciptakan perdamaian, stabilitas dan kerjasama inklusif dan saling menguntungkan,” katanya.
Pada percakapan pribadinya dengan Biden, Jokowi mengharapkan kehadiran AS di KTT G20 di Bali.
“See You in Bali for KTT G20,” ucap Jokowi.
Pertemuan tersebut diadakan di gedung putih Washinton DC, Amerika Serikat Kamis, 12 Mei 2022 waktu AS atau Jumat 13 Mei waktu Indonesia.
Sebagai awal pembicaraan, Presiden AS Joe Biden menjanjikan bantuan 150 juta dolar atau Rp2,1 triliun untuk negara-negara di blok tersebut.
- Berupaya mendorong negara ASEAN berpartisipasi dalam menjatuhkan sanksi kepada Rusia
KTT AS-ASEAN 2022 ini adalah peringatan 45 tahun sejarah hubungan dua entitas tersebut. Sebelum makan malam, Presiden Biden melakukan sesi foto bersama dengan pemimpin dari Brunei, Indonesia, Kamboja, Singapura, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Dilansir Associated Press, Joe Biden berusaha mendorong para pemimpin ASEAN untuk lebih terbuka tentang invasi Rusia ke Ukraina. Tapi, upaya tersebut masih sulit karena faktanya beberapa negara ASEAN memiliki hubungan mendalam dengan Moskow.
“Saya akan mengatakan bahwa sejumlah peserta ASEAN telah menjadi mitra penting dalam menyerukan tindakan agresif Rusia dan dalam berpartisipasi dan mendukung sanksi dan, tentu saja, mematuhinya,” kata Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki.
- 1
- 2