Semarang, Purna Warta – Presiden Joko Widodo hingga kampanye terakhir tidak pernah menghadiri kampanye Paslon yang diusung PDIP yaitu Ganjar-Mahfud. Ganjar mengucapkan terima kasih karena tidak berkampanye.
“Terima kasih Pak Jokowi, sampai terakhir beliau tidak mengambil kesempatan itu,” kata Ganjar saat sesi wawancara usai Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Simpang Lima Semarang, Sabtu (10/2/2024).
Hal itu diucapkan menanggapi pertanyaan wartawan soal tidak ada kehadiran Jokowi selama 75 hari masa kampanye. Kemudian Ganjar juga mengucapkan terimakasih masyarakat dan pihak kampus yang menurutnya menguatkan.
“Terimakasih juga kepada civil society, kampus yang sudah mengungatkan, artinya kita masih bisa mendengarkan,” ujarnya.
Ganjar juga menjelaskan pemilihan Jawa Tengah menjadi kampanye pamungkas, sementara Paslon lain memilih di Jakarta. Menurutnya pemilihan di Jateng juga untuk lebih dekat dengan masyarakat.
“Karena semua pengenya di Jakarta, kami inginnya bersama masyarakat di daerah dan urusan sifatnya teknis. Maka Jakarta kita ambil duluan dan hari ini kita sapa yang ada di Solo dan Semarang, luar biasa. Banyak dukungan masyarakat, kami senang, bangga, mudah-mudahan jadi semangat kita memenangkan tanggal 14 nanti,” tegas Ganjar.
“Kalau kita melihat Jateng InsyaAllah mutlak, kandang banteng akan menunjukan, maka apa yang seperti penyampaian pak Mahfud Md, tabrak, seruduk semua yang tidak benar, tidak sesuai aturan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan dirinya tidak akan berkampanye. Dia merespons isu jika dirinya bakal turun kampanye pada hari terakhir, yakni 10 Februari.
“Yang bilang siapa?” kata Jokowi dalam keterangan pers seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/2/2024), dilansir detikNews. Jokowi menjawab pertanyaan adanya isu dirinya akan turun kampanye pada 10 Februari.
Jokowi menyebut presiden memang diperbolehkan kampanye dan itu diatur dalam undang-undang. Bahkan, Jokowi sempat menunjukkan bukti aturan tersebut beberapa waktu yang lalu.
“Ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya, bahwa presiden memang diperbolehkan UU untuk kampanye, dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya,” ucapnya.
Jokowi pun kemudian memberi penegasan bahwa dirinya tidak akan kampanye meski tidak ada larangan. Apa yang ia sampaikan hanya sebagai bentuk penjelasan terkait undang-undang semata.