Jakarta, Purnawarta – Hasil survei terbaru yang menunjukkan beberapa tokoh potensial sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 telah beredar. Sejauh ini, nama Ridwan Kamil masih bertengger di posisi teratas.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menduduki posisi paling atas sebagai cawapres di Pilpres 2024. Dia masih mengungguli sejumlah nama seperti Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, maupun Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Ini Ridwan Kamil masih unggul. Disusul Sandi dan Erick,” kata Burhanuddin Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya secara daring, Rabu (19/4/2023).
Berikut hasil lengkap simulasi 9 nama cawapres di pemilu yang paling tinggi:
- Ridwan Kamil 21,2%
- Sandiaga Uno 16,4%
- AHY 14,5%
- Erick Thohir, 14,5%
- Khofifah Indar Parawansa 7,3%
- Andika Perkasa 3,6%
- Muhaimin Iskandar 1,3%
- Airlangga Hartarto 1,2%
- Tidak Tahu/Tidak Jawab 16,4%.
“Elektabilitas cawapres juga tidak terlalu jauh bedanya terutama empat nama teratas. Ridwan, Sandi, Erick, dan AHY,” kata Burhanuddin.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei Periode 9-16 Februari 2023 jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dalam survei Periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang. Sampel berasal dari hampir semua Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Selain itu, poin yang cukup menarik juga adalah bahwa pada survei cawapres perubahannya tidak telalu dinamis jika kita bandingkan dengan survei capres. Jadi ini bisa menjadi acuan yang memiliki tingkat ketepatan yang cukup tinggi jika memang pada akhirnya tokoh-tokoh tersebutlah yang dipilih oleh partai koalisi.