Jakarta, Purna Warta – Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, cawapres nomor urut 1, mengaku bahwa suara AMIN cukup kuat di DKI Jakarta, Jawa Barat hingga Banten. Namun, dia juga mengaku suara AMIN masih lemah di Jawa Tengah yang notabene kandang PDIP atau kandang merah.
“Jawa alhamdulillah DKI kuat, Jawa Barat kuat, Banten kuat, Jawa Timur insyallah karena PKB kuat AMIN kuat. Masalahnya tinggal Jawa Tengah. Jawa Tengah ini kandang merah, kandang kerbau,” kata Cak Imin dalam pidatonya di Ponpes Assalaam Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).
Cak Imin berdoa perubahan suara rakyat akan terjadi di Jawa Tengah. Dia menyinggung soal 10 tahun petani di Jawa Tengah tidak mendapat pupuk.
“Kita berdoa moga-moga karena perubahan itu suara rakyat maka perubahan itu juga harapan rakyat Jawa Tengah. Masak sih sudah 10 tahun nggak punya pupuk para petani masyarakat Jawa Tengah kan mayoritas petani, sudah 10 tahun nggak dapat pupuk masak sih mau meneruskan,” ujarnya.
Dia berharap Jawa Tengah akan bergeser dari kandang merah menjadi kandang hijau. Dia berdoa perubahan tak bisa dibendung dan akan nyata terjadi.
“Insyaallah doanya kalau bapak ibu semuanya insyallah, Jawa Tengah pun bergeser dari kandang merah ke kandang hijau. Allahumma aamiin. Dengan demikian insyaallah perubahan tak bisa dibendung, perubahan akan nyata di depan mata kita,” ucapnya.
Selain itu, Cak Imin juga bercerita sempat ‘diadang’ saat memutuskan berpasangan dengan Anies Baswedan. Dia menyinggung soal pemanggilan KPK.
“Kita ini dihadang di mana-mana, dulu mau pasangan sama Mas Anies banyak yang nggak suka, baru pengumuman tanggal 2 tanggal 3 dipanggil KPK. Alhamdulillah aman nyaman karena kita tidak memiliki kesalahan apapun, alhamdulillah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin juga mengaku ‘diadang’ saat proses kampanye terkait penyewaan gedung. Dia mengatakan hal itu juga serupa diterima Anies.
“Begitu kita kampanye banyak kasus, saya itu mau kampanye di gedung pertemuan untuk perkawinan di UIN Ciputat. Acaranya PMII, saya sudah siapkan macam-macam, sudah sewa, sudah oke semua. Begitu hari H-nya pemilik gedung menyatakan gedungnya tidak boleh dipakai karena UIN kan di bawah Kemenag, Kemenag kan pemerintah,” kata Cak Imin.
“Begitu juga Mas Anies suatu hari mau kampanye di Tuban, heli kok karena butuh waktu cepat supaya efektif cari tempat pendaratan heli nggak ada satupun yang berani mengizinkan. Mau turun di Morowali pesawat sudah mau turun ke Morowali, tidak ada izin untuk turun di Morowali. Begitu terus,” imbuhnya.
Itulah pengakuan dan keyakinan Cak Imin terkait lonjakan suara yang mereka miliki juga akan terjadi di Jawa Tengah yang merupakan kandang PDIP.