Jakarta, Purna Warta – Seorang dokter di Malang bernama Meralda, mendesak Cak Imin atau Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 1, untuk membuat bank ASI jika memenangkan Pilpres 2024. Cak Imin langsung meminta nomor ponsel Meralda untuk menindaklanjuti permintaan itu.
Meralda menyampaikan tantangan itu dalam acara ‘Slepet Imin’ di Malang, Jawa Timur, Jumat (9/2/2024). Mulanya, Meralda mengatakan tak semua bayi dapat memperoleh ASI dari ibunya.
Meralda menyinggung data dari yayasan pendonor ASI di Indonesia yakni Lactashare terkait 3 provinsi pendonor ASI tertinggi. Menurutnya, donor ASI merupakan upaya pemberdayaan wanita.
“Berdasarkan data Lactashare 3 provinsi yang memiliki potensi ASI donor tertinggi di Pulau Jawa yaitu Jatim 5.300 liter, DKI 4.200 liter ASI donor dan Jabar 4.600 ribu liter. Donor ASI sejatinya adalah upaya pemberdayaan wanita dan ASI donor sejatinya adalah sumber daya yang harus dikelola agar menjadi solusi atas permasalahan bayi di Indonesia sehingga bisa mengurangi konsumsi susu formula yang justru meningkatkan resiko kesakitan jangka pendek atau panjang dan biaya susu formula di Indonesia gila-gilaan Gus, Rp 3 triliun per tahun. Dan ini yang harus dislepet Cak Imin,” kata Meralda dalam acara ‘Slepet Imin’ di Malang.
Dia mengeluhkan Indonesia punya bank darah namun tak punya bank ASI. Dia menyebut Indonesia kalah start dengan negara lain dalam pembangunan bank ASI yang merupakan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan akselerasi.
“Nah, kita punya bank darah bernama PMI tapi kita nggak punya bank ASI. Nah padahal berdirinya bank ASI di suatu negara itu menjadi fasilitas kesehatan baru yang akan meningkatkan akselerasi kesehatan dan teknologi serta menyerap tenaga kerja. Indonesia kalah start, di dunia sudah ada 600 bank ASI, Indonesia belum punya bahkan bank syar’i pertama Indonesia justru di Malaysia,” ujarnya.
Dia menantang Cak Imin mendirikan bank ASI syar’i jika menang Pilpres 2024. Dia mengatakan hal itu sebagai bukti keadilan dan kesetaraan bagi bayi.
“Kami ingin, berharap Cak Imin punya keberanian untuk mendirikan bank ASI syar’i pertama di Indonesia sebagai bukti keadilan dan kesetaraan bagi bayi-bayi yang kelaparan yang tidak mendapatkan ASI yang cukup dari ibunya. Dan insyaallah bank ASI syar’i adalah penjamin dari terlaksana proses donor ASI yang aman sesuai kaidah medis dan agama,” ujarnya.
Meralda juga memberikan dokumen berisi gagasan proses pendirian sebuah bank ASI. Dia menyebutkan ada 40 tahapan pendirian bank ASI syar’i dalam dokumen tersebut.
“Cak Imin ini adalah gagasan bank ASI dari kami sebagai upaya ketahanan pangan dan cegah stunting bagi bayi-bayi kritis, ada dokumen yang isinya adalah how Indonesia human milk bank world. Jadi kalau Indonesia punya bank ASI syayri ada 40 tahap yang menjadi SOP dan kami berharap ini bisa membantu kinerja Kementerian Kesehatan ke depannya,” ucapnya.
Menanggapi itu, Cak Imin mengatakan pemerintah harus mendengarkan semua stakeholders untuk menangani masalah kesehatan. Dia pun meminta nomor ponsel Meralda untuk menindaklanjuti dan mempelajari gagasan bank ASI syar’i tersebut.
“Ibu Meralda, dokter Meralda. Begini nih kalau kita enaknya ngomong terbuka dengan berbagai pihak. Pemerintah harus mendengarkan stakeholders yang terlibat di dalam semua kebijakan termasuk menangani ancaman stunting, gizi buruk, golden age, usia-usia emas dari generasi kita. Makanya kita akan serius ini, sejak ibu hamil, negara atau pemerintah harus turun tangan karena kita punya ide yang akan kita laksanakan adalah tunjangan Ibu hamil sampai balita dan tumbuh,” kata Cak Imin.
“Bu dokter Meralda saya nanti minta nomornya bu, ini penting sekali,” tambahnya.
Cak Imin memandang permintaan ini sebagai sesuatu yang urgen dan program ini harus segera diadakan jika melihat dari penjelasan dokter Meralda tersebut.