Jakarta, Purna Warta – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, akhirnya angkat bicara mengenai peluang dirinya menjadi calon tunggal dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar untuk menggantikan Airlangga Hartarto. Bahlil menyatakan bahwa dirinya masih menunggu waktu pendaftaran calon untuk mengambil langkah lebih lanjut.
Baca juga: Surya Paloh ke Anies: Anda Sedang Belajar di Sekolah Kehidupan
“Saya sendiri belum mengikuti detailnya. Munas akan diadakan tanggal 20 (Agustus), dan dari laporan yang saya terima, pendaftaran calon akan dibuka pada tanggal 19 (Agustus). Jadi, mungkin setelah pendaftaran baru kita bisa melihat bagaimana mekanismenya,” ujar Bahlil saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
Bahlil juga menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pembina Bappilu Golkar, Idrus Marham, yang menyebutkan bahwa 34 DPD tingkat provinsi telah mendukungnya untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Ia mengaku akan menunggu dan melihat perkembangan situasi tersebut.
“Ya, kita lihat nanti. Munasnya kan tanggal 20, nanti kita lihat bagaimana situasinya,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Idrus Marham menyatakan bahwa 34 DPD tingkat provinsi sudah menyatakan dukungan mereka kepada Bahlil Lahadalia sebagai calon Ketua Umum Golkar. Idrus juga menyebutkan bahwa dukungan lainnya akan segera menyusul untuk Menteri Investasi RI tersebut.
“Sampai saat ini, kalau tidak salah, sudah ada 34 DPD yang merilis dukungannya. Yang lain akan menyusul, hanya soal teknis saja. Mereka mencalonkan Bahlil sebagai Ketua Umum pengganti Airlangga,” ujar Idrus kepada wartawan di kawasan Jakarta Timur, Selasa (13/8).
Sementara itu, Plt Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), juga memberikan tanggapan mengenai kabar bahwa 34 DPD Golkar mendukung Bahlil Lahadalia untuk menjadi Ketua Umum menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca juga: RAPBN Pendidikan RI Tahun 2025: Rp 722,6 Triliun
“Insyaallah. Jawaban saya insyaallah,” kata AGK di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).
Meskipun begitu, AGK menegaskan bahwa sejauh ini belum ada calon resmi yang telah mendaftar untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar. Ia juga merespons kabar yang menyebutkan Bahlil sebagai calon tunggal.
“Kita lihat nanti, karena sampai sekarang belum ada yang resmi maju, jadi bagaimana kita bisa bicara soal calon tunggal? Kita harus memberikan hak kepada DPD-DPD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia untuk memilih ketua umum, itu saja,” jelas AGK.