HomeNasionalAmien Rais Wanti-wanti Jokowi, Ngabalin-Partai Ummat Saling Serang

Amien Rais Wanti-wanti Jokowi, Ngabalin-Partai Ummat Saling Serang

Jakarta, Purna Warta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin diserang Partai Ummat setelah ‘pasang badan’ untuk Presiden Jokowi. Namun Ngabalin balik menyerang dengan menyebut Amien Rais tokoh gagal.

Aksi saling serang ini bermula saat Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mewanti-wanti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara ‘Merawat Reformasi’ yang ditayangkan di akun YouTube-nya seperti dilihat, Jumat (21/5/2021). Amien Rais mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode pemerintahannya dengan kurang elegan.

Amien Rais berbicara panjang-lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting.

“Korupsi, kolusi, nepotisme yang sekarang ini, menurut saya, lebih gawat lagi. Korupsinya juga masih luar biasa, malah KPK dipereteli kemampuannya. Kemudian kolusi juga penguasa-penguasa itu sudah menjadi sangat kuat, bahkan pengusahanya itu mendikte penguasa. Bisnis mendikte politik. Nepotismenya juga nggak ketulungan. Anak Pak Jokowi jadi wali kota, tanpa ada resistensi, kemudian yang menantunya juga, luar biasa,” kata Amien Rais.

Amien Rais kemudian menyampaikan pesan peringatan kepada Jokowi. Mantan Ketua MPR itu mewanti-wanti agar mengakhiri periode kepemimpinannya dengan baik.

“Jadi ini pesan saya kepada Pak Jokowi, mohon, masih tiga tahun lagi, panjenengan, dipikir lebih dalam lagi gitu, karena kita melihat Pak Harto 32 tahun, akhirnya juga kemudian lengser, kemudian kan kita sebagai manusia kasihan. Bung Karno apalagi, pemimpin besar revolusi 9 tahun berkuasa kemudian juga kita tahu akhirnya seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian Pak Jokowi berakhir kurang eleganlah,” kata Amien Rais.

Ngabalin Pasang Badan

Ngabalin membela Jokowi. Menurutnya, Amien Rais tak pernah puas terhadap semua yang dilakukan Jokowi.

“Ya kalau pandangan Pak Amien itu, apa yang baik dari Pak Jokowi semuanya tidak baik. Semua tidak ada yang elegan, semua tidak elegan di mata Pak Amien. Kan begitu. Tidak ada yang baik di mata Pak Amien itu dari seorang Jokowi. Saya tidak tahu sampai di mana, ketidakpuasan Pak Amien itu di mana, saya tidak tahu,” kata Ngabalin saat dihubungi, Jumat (21/5/2021).

Ngabalin pada prinsipnya tak mempersoalkan kritik Amien Rais yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Namun, jika memang ada kata-kata yang dianggap tidak sesuai, Ngabalin menyerahkan semuanya kepada publik untuk menilai.

“Tetapi kalau ada beberapa diksi yang dipakai oleh Pak Amien terkait kegentingan negara, membandingkan dengan periode-periode lalu, kemudian soal nepotisme atau juga termasuk dengan ada para oligarki yang sontoloyo itu katanya, kalau itu, kan biarlah publik yang menilai apakah pernyataan itu tepat keluar dari pernyataan Pak Amien Rais atau tidak. Kita serahkan kepada kepada publik,” ujar Ngabalin.

Partai Ummat Balik Serang Ngabalin

Partai Ummat tak terima dengan ucapan Ngabalin. Partai Ummat membela Amien Rais dengan mengungkit jabatan Ngabalin.

“Sungguh sangat disayangkan ucapan yang keluar dari mulut Ngabalin itu tidak setinggi jabatannya,” kata Waketum Partai Ummat Agung Mozin kepada wartawan, Jumat (21/5/2021).

Agung Mozin mengingatkan Ngabalin agar berhati-hati dengan ucapannya. Mozin percaya kekuatan doa dapat berbalik kepada yang mengucapkan.

“Saya hanya mengingatkan, hati-hati dengan mulutmu, Anda telah mendoakan yang buruk kepada orang-orang baik. Bagi kami yang percaya atas kekuatan doa, maka doa Ngabalin kepada Amien Rais itu akan segera kembali dengan cepat menimpa dirinya,” ujarnya.

Mozin kemudian menceritakan kekuatan doa pada zaman kehidupan Nabi Musa. Loyalis Amien Rais itu menyebut hanya Sang Pencipta yang tahu apa yang akan menimpa Ngabalin di kemudian hari.

“Ada sebuah kisah seperti doa Bal’am kepada Nabi Musa atas permintaan penguasa zalim dan ternyata, dengan kuasa Allah, doa itu kembali kepada mereka yang berlaku jahat kepada orang-orang baik,” ucap Agung.

“Jadi saya mengajak kepada semua warga yang percaya atas kekuatan doa, kita tunggu saja apa yang akan terjadi kepada manusia ini, yang terlalu mencintai dunia dan kekuasaan di tangannya. Hanya Allah yang Mahatahu. Kita tunggu saja, entah kapan akan terjadi,” imbuhnya.

Ngabalin Sebut Amien Rais Tokoh Gagal

Bagaimana tanggapan Ngabalin? Ngabalin mengaku ogah menanggapi Partai Ummat.

“Tentu saya tidak mau menanggapi terkait dengan masalah Partai Ummat karena saya sama sekali tidak membincangkan masalah Ummat. Yang saya mau bilang itu adalah Amien Rais adalah sosok orang hebat tapi di masa lalu,” ucap Ngabalin, Sabtu (22/5/2021).

Dia menyebut langkah Amien Rais mendirikan Partai Ummat merupakan bukti Amien Rais sudah mati langkah dalam dunia politik. Dia heran terhadap langkah Amien Rais selama ini.

“Pak Amien Rais itu orang hebat di masa lalu, tapi gagal membangun demokrasi atau menciptakan dirinya sebagai tokoh demokrasi yang baik,” ucapnya.

“Tokoh reformasi tapi gagal membangun demokrasi atau tokoh bapak bangsa yang baik, yang pikiran dan langkah-langkahnya itu bisa menjadi contoh bagi generasi yang akan datang,” sambung Ngabalin.

Dia kemudian menyindir kegagalan Amien Rais menjadi presiden pada Pilpres 2004. Menurutnya, Amien Rais tak mampu membuat dirinya menjadi sosok yang dianggap bapak bangsa.

“Tuhan, Allah menakdirkan beliau gagal menjadi presiden. Beliau gagal menjadi presiden, gagal menjadi tokoh yang membangun atau merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa di alam demokrasi,” ucapnya.

Ngabalin menyoroti ucapan Amien yang mempermasalahkan anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala daerah. Dia juga menyoroti ucapan Amien yang menyinggung soal Jokowi berakhir kurang elegan.

“Doa atau apa itu? Maka, tidak usah bimbang, tidak usah ragu kalau saya pun mengkhawatirkan Pak Amien tidak ketemu dengan Pemilu 2024. Bahwa ajal itu di tangan Tuhan, bahwa itu semua takdir Tuhan, takdir Allah, tidak apa-apa. Mari kita sama-sama pertaruhkan amal dan doa kita. Kalau itu menjadi doa, maka menurut saya, sebagai tokoh reformasi, tokoh panutan, menurutku, nggak pantas itu keluar dari mulut Pak Amien, tidak sebanding dengan ketokohannya,” ucap Ngabalin.

(detiknews).

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here