Purna Warta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan hubungan Indonesia dengan China dan Amerika Serikat berjalan baik. Bahkan, menurut Prabowo, cenderung bersahabat.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat melakukan wawancara khusus dengan reporter Al Jazeera di sela-sela kegiatan forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022, Singapura.
“Kami berada dalam posisi nyata dan aktual yang kami hormati dan kami bersahabat, dan kami adalah teman baik. Kami memiliki kerja sama yang baik dengan keduanya,” kata Prabowo dikutip, Senin (13/6/).
Prabowo mengatakan, Amerika kerap kali membantu Indonesia ketika dalam kondisi krisis. Begitu pula dengan China melakukan hal yang sama.
“Saya telah mengatakan itu berkali-kali. Amerika Serikat telah membantu kami berkali-kali, di saat-saat kritis kami. Tetapi Tiongkok juga telah membantu kami, Tiongkok juga telah membela kami,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan Prabowo, saat ini Indonesia dan China telah menjalin kerja sama bilateral yang erat. Menurut dia, China menjadi tolok ukur peradaban di kawasan Asia.
“Tiongkok sekarang menjadi mitra yang sangat dekat dengan Indonesia. Dan sebenarnya, Tiongkok selalu menjadi peradaban terdepan di Asia,” ungkapnya.
Dia berkeyakinan bahwa China dan AS mengaplikasikan gaya kepemimpinan yang baik. Tak hanya itu, Prabowo pun meyakini bahwa seluruh negara di dunia mengharapkan keduanya dapat memberi contoh yang baik.
“Saya percaya pemimpin Tiongkok akan bijaksana, dan pemimpin AS juga. Mereka adalah kekuatan besar. Dunia akan mengharapkan mereka memberi kita kepemimpinan yang baik,” katanya.
Sebelumnya, Hubungan Amerika Serikat dengan China kembali memanas. kabar terbaru AS mulai memberikan teguran keras kepada China.
Hal tersebut disebabkan dugaan adanya aktifitas militer China di di dekat wilayah Taiwan. Hal itu yang kemudian memantik AS memberikan komentar yang tegas melalui pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe mengatakan bahwa hubungan Beijing dengan Washington berada pada titik kritis. Ia pun menyatakan terserah kepada Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan hubungan bilateral. Dia mengatakan China dengan tegas menolak penodaan, tuduhan, dan bahkan ancaman AS dalam pidato Lloyd Austin pada Sabtu (11/6/).
“Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu,” kata Wei, Minggu (12/6/2022).