4 Oktober, 7 Ribu Buruh Bakal Kembali Gelar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Jakarta, Purnawarta – Demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM akan kembali dilakukan oleh tujuh ribu aliansi buruh pada 4 Oktober mendatang tepat di depan Istana Negara.

“Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana. Diikuti kurang lebih 5-7 ribu orang yang berasal dari Jabodetabek,” ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/9/2022).

Selain Partai Buruh, berbagai konfederasi mulai dari KSPI, ORI-KSPSI, KPBI, dan KSBSI akan bergabung. Selain itu juga ada SPI, JALA PRT, organisasi perempuan PERCAYA, Urban Poor Consocium, Komite Aksi Transportasi Online (KATO), 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional, hingga beberapa organisasi kerakyatan lainnya.

Said mengatakan dalam aksi tersebut berbagai tuntutan akan disampaikan. Mulai dari menolak kenaikan harga BBM, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, hingga menuntut pemerintah untuk menaikkan upah minimum tahun 2023 sebesar 13 persen.

Selanjutnya, menurut Said aksi ini perlu dilakukan, menilai harga minyak dunia saat ini sudah turun. Dengan demikian, kata Said, pemerintah seharusnya menurunkan kembali harga BBM.

Selain itu, Said juga menyebut daya beli masyarakat Indonesia merosot 30 persen diakibatkan naiknya angka inflansi. Namun di satu sisi, lanjut Said BLT yang diberikan pemerintah tidak menutupi kebutuhan masyarakat.

“Karena itulah, mengapa kemudian partai buruh besama klas pekerja menggelar aksi besar-besaran puluhan ribu buruh pada tangga 4 Oktober,” ujarnya.

Menurut informasi, jika aksi 4 Oktober nanti tidak ditanggapi serius oleh pemerintah, maka akan ada mogok kerja nasional pada akhir tahun 2022 dari golongan buruh, petani, dan pengemudi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *