HomeNasionalPeristiwaWarga Desa Pujon Kidul Malang Kubur Ratusan Sapi yang Mati Karena PMK

Warga Desa Pujon Kidul Malang Kubur Ratusan Sapi yang Mati Karena PMK

Malang, Purnawarta – Warga Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, harus kehilangan ratusan sapi mereka lantaran mati mendadak akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Warga terpaksa memotong paksa sapi yang mati dan sebagian dikubur massal di lahan milik perhutani.

Awalnya, sapi yang mati hanya dikubur di pekarangan rumah warga masing-masing. Namun, mengingat ukuran sapi yang mati relatif besar dan jumlahnya terus bertambah, masyarakat sempat kebingungan mencari lahan untuk mengubur bangkai-bangkai sapi tersebut.

Camat Pujon, Ahmad Taufiq mengatakan, berdasarkan data per 12 Juni 2022, jumlah sapi yang mati akibat PMK sebanyak 373 ekor menyebar di 10 desa, salah satunya Pujon Kidul. Sapi yang mati tidak terjadi bersamaan, sehingga penguburan dilakukan juga tidak bersamaan di pekarangan warga dan kini di lahan milik Pemerintah Desa Pujon.

“Jumlah sapi yang mati di Kecamatan Pujon diduga akibat PMK sebanyak 373 ekor menyebar di 10 desa. Tapi matinya tidak bersamaan dan penguburannya pasti juga tidak bersamaan dan lokasi penguburan juga di wilayah desa masing-masing,” ungkapnya, Rabu (15/6/2022).

Taufiq mengaku, jumlah kasus kematian sapi perah sebanyak 373 ekor merupakan hasil laporan dari masing-masing desa dan terjadi sejak satu bulan terakhir.

Saat ini jumlah sapi perah di Kecamatan Pujon yang terpapar PMK sebanyak 7.322 ekor dengan jumlah populasi sapi perah sebanyak 23.807 ekor.

“Data itu hasil laporan masing-masing desa, dalam satu bulan terakhir. Untuk sapi yang kena PMK dan sedang ditangani sebanyak 7.322 ekor,” akunya.

Taufiq tak menampik video yang menampilkan sapi dibuang di aliran sungai yang kini menyebar di media sosial diduga akibat PMK berada di wilayah Pujon. Peristiwa itu terjadi ketika awal wabah PMK mengganas dan mengakibatkan ternak mati.

“Iya benar, itu terjadi saat pertama ada kasus kematian sapi akibat PMK. Dan hanya satu ekor,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul, Asnawi menambahkan, sebagian sapi yang mati dikubur massal di lahan milik Perhutani. Ini setelah warga kebingungan di mana harus mengubur sapi karena jumlahnya terus bertambah.

“Sebagian ada yang dikubur di hutan milik Perhutani setelah dikoordinasikan bersama Muspika dan Pemdes. Dalam satu lubang, bisa 30 ekor sapi, ada 10 ekor dengan ukuran 4 meter kali 5 meter. Soalnya pernah satu hari itu, sapi yang meninggal 10 ekor sekaligus,” pungkasnya.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here