PurnaWarta — Wakil Presiden K.H Maruf Amiin mengaku sedih. Pasalnya sejak ia dilantik menjadi wakil presiden RI, sudah 2 kali di hari kemerdekaan, Istana Negara sangat sepi dan tidak ada perayaan yang meriah. Semuanya ini imbas angka pasien virus Covid-19 yang masih naik saja.
Sebab, sudah dua kali perayaan sejak dirinya dilantik justru hari kemerdekaan harus digelar terbatas lantaran pandemi Covid-19 yang masih terjadi sejak 2020 lalu.
“Tentu sedih. Memang kenyataannya itu yang kita hadapi ya,” kata Ma’ruf dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Selasa (17/8).
Meski demikian Ma’ruf menyadari pandemi atau cobaan ini tak hanya dirasakan dan dialami Indonesia. Justru hal itu dialami oleh hampir seluruh negara di dunia.
“Pandemi kan menimpa seluruh negara di dunia. Jadi suasana ini ya berlaku dan terjadi juga di beberapa negara. Semua merasakan,” kata dia.
Lebih lanjut, Ma’ruf juga menyebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya terkait penanganan pandemi ini. Dia juga menyadari nasih ada segelintir orang atau kelompok yang tidak sepenuhnya percaya pandemi, apalagi masih banyak berita atau informasi hoaks yang mudah dikonsumsi dan diakses masyarakat.
Meski begitu, pemerintah terus berupaya mengedukasi dan memberi penjelasan agar kelompok atau individu yang tak percaya dengan pandemi bisa lebih teredukasi.
“Kelihatannya juga mulai dipahami masyarakat. Menurut saya pengaruh negatif itu sudah mulai mengecil,” kata dia.
Lebih lanjut, Ma’ruf juga menyinggung soal distrust atau rasa tidak percaya yang kerap disampiaskan sejumlah pihak kepada pemerintah.
Dia menegaskan ketidakpercayaan ini memang dibentuk oleh kelompok-kelompok yang memang kerap berlawanan dengan pemerintah.
“Kelompok ini enggak hanya soal pandemi, ekonomi, apa saja yang bisa men-distrust pemerintah akan digunakan . Misalnya soal korupsi juga. Meski korupsi dari dulu ada juga. Di korupsi bansos itu bisa juga ada jadi alat distrust kepada pemerintah,” kata dia.