Vaksinasi Booster Nasional Masih Kurang 25 Persen dari Target WHO

Jakarta, Purnawarta – Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengungkapkan bahwa jumlah vaksinasi booster nasional untuk mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di angka 50 persen masih kurang sebanyak 25 persen.

Berdasarkan data Vaksinasi COVID-19 Kemenkes per 14 Juli 2022 pukul 12.00 WIB, cakupan vaksinasi booster di angka 25,08 persen. Angka ini masih jauh dibanding vaksinasi dosis pertama, yang di angka 96,91 persen dan dosis kedua di angka 81,35 persen.

“Kita menyadari penuh bahwasanya vaksinasi ini adalah bagian dari kebutuhan kita agar terhindar dari beratnya sakit COVID-19 maupun juga melindungi masyarakat secara keseluruhan,” terang Syahril Syahril melalui Siaran Radio Kementerian Kesehatan, Antisipasi Puncak Kasus COVID-19: Segera Lengkapi Diri dengan Vaksinasi Booster dan Tetap Jaga Protokol Kesehatan, ditulis Kamis (14/7/2022).

“Nah, memang cakupan (booster) kita kan 25 persen. Berarti masih kurang 25 persen (lagi) untuk mencapai target 50 persen yang distandarkan WHO. Ini perlu percepatan ya. Jadi, kita tidak lagi perlu berdebat tentang pentingnya vaksin, tapi ayo sama-sama untuk menyelamatkan bangsa ini dengan vaksinasi.”

Percepatan vaksinasi booster, salah satunya diupayakan dengan menjadikan vaksin booster sebagai syarat perjalanan dan beraktivitas di fasilitas publik. Terlebih, dalam pertemuan berskala besar yang mengundang lebih dari 1.000 orang.

“Kita melakukan percepatan untuk meningkatkan booster. Kita membuat satu persyaratan (booster) untuk perjalanan, kemudian persyaratan dalam pertemuan-pertemuan yang berskala besar,” lanjut Syahril.

Pihak Kemenkes akan bekerja sama dengan pihak terkait lainnya untuk merealisasikan persyaratan booster dalam hal akomodasi transportasi dan akses penting masyarakat lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *