Jakarta, Purna Warta – Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) memberikan penjelasan terkait penutupan sementara Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta. Penutupan ini disebabkan oleh proses pengerjaan akhir yang melibatkan pemasangan karya seni di dalam terowongan tersebut.
Baca juga: Begini Cara Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN
Wakil Ketua Bidang Riayah Masjid Istiqlal, Her Pramtama, menjelaskan bahwa terowongan ini sedang dalam tahap finishing, di mana karya seni yang akan menghiasi dinding terowongan sedang dipersiapkan.
“Pekerjaan akhir saat ini fokus pada pembuatan karya seni yang akan menghiasi terowongan, menggambarkan simbol silaturahmi dan toleransi antarumat beragama,” ujar Pramtama pada Sabtu (6/7/2024).
Walaupun pekerjaan konstruksi fisik terowongan ini sudah selesai, Pramtama mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Masjid Istiqlal dan pengelola Gereja Katedral sepakat untuk memperkaya terowongan tersebut dengan ornamen seni yang bermakna.
“Setelah serah terima dari Kementerian PUPR, kami langsung melanjutkan dengan pemasangan karya seni untuk memperindah dan memperkaya makna dari terowongan ini,” tambahnya.
Pramtama juga menjelaskan bahwa saat ini terowongan tersebut belum dibuka untuk umum dan masih dalam proses penyelesaian akhir. Rencana peresmian terowongan ini dijadwalkan pada bulan Agustus 2024 oleh Presiden Joko Widodo.
“Kami berharap pada Agustus nanti, terowongan sudah bisa dibuka secara resmi untuk masyarakat umum,” katanya.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi ini dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021. Meskipun secara fisik terowongan telah selesai, akses publik masih ditutup karena proses pemasangan karya seni belum tuntas.
Pada pintu masuk terowongan, terdapat pengumuman yang menjelaskan bahwa terowongan belum dapat digunakan karena sedang dalam proses pemasangan karya seni. “Pemasangan karya seni sedang berlangsung di Terowongan Silaturahmi,” demikian bunyi keterangan yang terpasang di pintu terowongan.
Baca juga: Ketum GP Ansor Dukung Para Kader Maju Pilkada
Dengan demikian, publik masih harus bersabar menunggu hingga Agustus untuk bisa menikmati terowongan yang tidak hanya menghubungkan dua tempat ibadah penting di Jakarta, tetapi juga melambangkan harmonisasi dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.