Malang, Purnawarta – Tawuran tak terhindarkan antara rombongan salah satu perguruan silat dan warga di Kota Malang. Penyebab tawuran tersebut diduga karena aksi konvoi rombongan pesilat dianggap mengganggu warga di Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Tawuran terjadi pada Minggu (7/8) subuh. Peristiwa berawal saat rombongan anggota perguruan silat melintas dari arah utara menuju selatan (Kepanjen).
Jumlah rombongan anggota perguruan silat diperkirakan mencapai 100 orang. Setiba di lokasi, mereka kemudian melempari rumah warga dengan batu dan bata.
Hal itu menyulut warga untuk keluar rumah. Namun, upaya warga meminta klarifikasi atas ulah pelemparan batu justru berujung adu mulut dan keributan tak terhindarkan.
“Jumlah rombongan kemungkinan jumlah sekitar 100 orang. Kemudian konvoi atau arak-arakan. Saat di jalan itu (TKP) mereka melempari batu dan bata ke rumah warga sekitar,” ujar Tri Setiawan (30), warga setempat saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (7/8/2022), siang.
Tri mengungkapkan suasana semakin memanas ketika upaya warga untuk meminta klarifikasi atas pelemparan batu. Saat itulah adu mulut dan baku pukul tak terhindarkan.
“Ada yang luka, tapi dari pihak rombongan. Untuk warga, Alhamdulillah tidak ada. Yang dari pihak konvoi bawa bambu,” ungkap Tri.
Keributan terus memanas, akhirnya salah satu warga melaporkan ke petugas kepolisian. Merespon hal tersebut, petugas Polresta Malang Kota dan Polsek Sukun, langsung menuju ke lokasi.
“Setelah ada yang lapor, polisi cepat datang dan membubarkan, itu sekitar pukul 6 pagi. Setelah itu kondisi sudah kembali kondusif dan normal,” bebernya.
Adanya keributan itu dibenarkan oleh Polsek Sukun, dan peristiwa terjadi di Jembatan Ngaglik. Akibat tawuran itu, dua orang dilaporkan dilarikan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA).
“Iya di Ngaglik, ada korban dua. Dirawat di RSSA,” jawab Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar saat dikonfirmasi.
Setelah kedatangan petugas, bentrokan antara warga dan rombongan pesilat pun bisa diredam dan kondisi di desa tersebut bisa kembali kondusif.