Purna Warta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melihat beberapa inovasi pengembangan di bidang pertahanan yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) saat berkunjung, Jumat (4/2/2022).
Di antaranya pesawat tanpa awak atau UAV Fiachra Aeromapper, UAV Amphibi Gama V2, Rudal Pasopati Rocket Assisted Take-Off, Drone Palapa S-1, dan Geospatial Artificial Intelligence (GEOAI) untuk bidang pertahanan dan keamanan.
Azhar Aulia Rasidin (22), mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2017 yang ikut mengembangkan Drone Palapa S-1 mengatakan, pesawat nirawak itu berfungsi untuk pemantauan (surveillance). Drone yang memiliki daya jelajah sekitar 500 kilometer dalam waktu enam jam dan dapat mencapai ketinggian 1 kilometer ini dikembangkan sejak 2021 oleh Tim Force UGM.
“Itu untuk pemantauan wilayah misal kebakaran hutan. Kelebihannya yang paling menonjol dari drone ini adalah kemampuan take off langsung vertikal. Jadi bisa langsung mencapai ketinggian yang kita mau terus langsung bergerak maju. Langsung dari sana,” kata Azhar dikutip dari keterangan tertulis Kemhan, Sabtu (5/2/2022).
“Kalau untuk pertahanan mungkin bisa di daerah perbatasan, untuk memantau daerah perbatasan kalau misalnya ada sesuatu yang mencurigakan bisa segera di laporkan,” katanya.
Sementara itu, Ditya Farhaz (21), mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UGM angkatan 2019 yang ikut mengembangkan Rudal Pasopati mengatakan bahwa rudal ini mampu menargetkan sasaran rendah dan tidak terdeteksi oleh radar.
“Sebagai penarget sasaran diam untuk ketinggian rendah agar tidak terdeteksi oleh radar,” kata Ditya.
Ia menjelaskan rudal ini telah diriset oleh mahasiswa UGM sejak 2016-2017 dengan hasil dapat ditempuh jarak terbang sekitar 5 kilometer dengan maksimal speed 130 kilometer per jam dengan ketinggian 100 meter.
Menhan Prabowo dalam kesempatan tersebut mengapresiasi inovasi teknologi pertahanan dari UGM. Untuk itu, telah ditandatangani kerja sama antara Kemhan dan UGM tentang penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian dan teknologi yang mendukung pertahanan negara.
“Kemhan akan bekerja sama dengan erat dengan UGM. Sama dengan kerja sama kami dengan universitas lainnya. Kita sangat butuh hasil-hasil penelitian, hasil-hasil karya dari para ilmuwan kita. Para ilmuwan kita sangat menentukan dalam pengembangan teknologi untuk bangsa Indonesia,” katanya.
“Untuk itu saya datang ke kampus dan bicara dengan para guru besar untuk cari di mana kita bisa kerja sama. Di mana bisa kita bantu dan sinergikan kemampuan-kemampuan yang ada di kampus-kampus. Kita bantu dan kita dorong sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” katanya.