Jakarta, Purnawarta – Air laut di pesisir Jakarta Utara merembes melewati celah-celah tembok tanggul yang retak di daerah tersebut.
“Rembes-rembes sedikit, biasa ngalir di got,” kata Mursidi (56), warga RT 15 RW 17, Muara Baru, Penjaringan, saat ditemui di lokasi, Selasa (29/11/2022).
Dia mengatakan, meski tanggul retak, di sekitar lokasi tidak banjir. Mursidi sendiri mengaku tidak khawatir tanggul laut raksasa (giant sea wall) tersebut akan jebol hingga air masuk ke permukiman.
“Nggak, kuat itu. Bikinnya pakai paku bumi. Yang panjang 16 meter. Kayak di kali Gunung Sahari. Itu bikinnya ditancepin baru dicor,” ucapnya.
Dia mengatakan, meskipun retak dan terjadi rembes, air laut tidak pernah menyebabkan banjir. Dia mengatakan kondisi di permukiman tempatnya tinggal juga tidak banjir meskipun air dalam kondisi pasang.
“Nggak (pernah air laut masuk permukiman), itu cuma rembes dikit. Kalau air laut nggak pernah ke sini,” ucap dia.
Meski tidak terjadi bencana, warga setempat berharap tanggul yang retak itu segera diperbaiki untuk mencegah bencana. Karena, jika perbaikan dilakukan setelah bencana justru akan semakin mempersulit pekerjaan pemerintah sendiri.