Jakarta, Purna Warta – Raffi Ahmad secara langsung menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai influencer pemerintah. Selain itu, ia juga memberikan penjelasan terkait keterlambatannya dalam menggaungkan kawal putusan MK dan penolakannya terhadap revisi UU Pilkada.
Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan 4 Program Utama Prabowo
Suami Nagita Slavina tersebut menjawab berbagai pertanyaan tentang mengapa dirinya tidak memposting Garuda Biru sebagai tanda peringatan darurat. Namun, setelah keputusan revisi UU Pilkada dibatalkan, baru Raffi Ahmad membuat unggahan.
“Kenapa Raffi Ahmad nggak ikut posting? Setiap orang punya cara yang berbeda-beda. Jadi kita blusukan di sana juga bukan karena apa-apa, kebetulan hari-hari itu aku banyak di Bandung. Seperti Pak Zulkifli Hasan, Mas Gibran, masing-masing punya agenda sendiri. Kebetulan kemarin ada di tempat yang sama, jadi orang-orang mulai menggoreng isu,” kata Raffi Ahmad saat tampil di acara FYP Trans7, Senin (26/8/2024).
Raffi Ahmad juga menanggapi dengan tertawa ketika dirinya disebut sebagai influencer pemerintah. “Dibilang, ‘Wah Raffi Ahmad influencernya pemerintah,’ aku dibayar saja nggak,” klaimnya.
Terkait keterlambatannya mengunggah soal kawal putusan MK, Raffi Ahmad menjelaskan bahwa ia selalu berhati-hati agar tidak dipolitisasi.
“Apa pun alasannya, kenapa aku selalu bergerak hati-hati dalam urusan negara, bukannya terlambat. Kita harus menyaring dulu, jangan sampai dipolitisasi. Seperti tadi, aku dipolitisasi hanya karena bersama Mas Gibran. Kebetulan saja aku sedang ada di situ,” jelasnya.
Selain masalah postingan, Raffi Ahmad juga ditanya mengenai ketidakhadirannya saat demonstrasi menolak revisi UU Pilkada berlangsung. Presenter berusia 37 tahun itu mengatakan bahwa saat ramai demonstrasi, dirinya sedang berada di Bandung Barat.
Baca juga: PDIP Usung Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta
Ia menjelaskan bahwa kehadirannya di Bandung Barat adalah untuk membantu Jeje, yang ingin mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bandung Barat. Setiap Kamis hingga Minggu, Raffi Ahmad memastikan dirinya berada di sana.
Meski begitu, Raffi Ahmad tetap mendapat kritik dan disebut tidak pro-rakyat, bahkan menghadapi ancaman cancel culture.
Dalam kolom komentar unggahannya, beberapa netizen menyerukan boikot dan unfollow.
“Aku juga paham ada plus minusnya punya banyak followers. Kadang ada yang menyenangkan, kadang tidak. Di dalamnya juga ada orang-orang yang tidak suka padaku, yang mencoba menjatuhkanku,” tutupnya.