Manggarai Barat, Purna Warta – Taman Nasional Komodo mengusulkan agar para turis yang datang diberikan gelang GPS untuk memudahkan pencarian jika turis hilang atau bahkan untuk mencegah hal tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengusulkan wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional (TN) Komodo wajib memakai gelang yang memiliki perangkat global positioning system (GPS).
Beberapa kasus turis hilang pernah terjadi saat mereka melakukan aktivitas wisata. Mulai treking hingga aktivitas wisata bahari.
“Ini masih bentuk ide. Ide ini kan sebetulnya konsen kami, pertama, lebih mudah kita mengatur dan mengantisipasi bilamana ada kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan. Banyak sekali kejadian yang kita alami selama ini. Kami sedang berkonsolidasi dengan Taman Nasional, Marina, Polres, Pemda, ada baiknya (pakai gelang GPS), tapi ini masih wacana,” kata Frans sesuai Llunching Tourism Information Center (TIC) di Labuan Bajo, Jumat (8/3/2024) malam.
Menurut dia, wisatawan hilang di kawasan TN Komodo yang begitu luas bisa terdeteksi keberadaannya melalui GPS di gelang tersebut. Di sejumlah negara, kata Frans, penggunaan gelang GPS itu sudah diterapkan.
“Kalau pengunjung yang melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya high risk, yang berisiko tinggi, risiko ini potensi bermacam-macam, terbawa arus, hilang atau apa, termasuk juga di kawasan konservasi. Ada baiknya mereka ada penanda. Penanda itu bisa dalam bentuk gelang karet dalam bentuk semacam GPS, kalau ada apa-apa bisa ketahuan, bisa dimonitor,” ujar Frans.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga menyambut baik wacana tersebut. BTNK akan mengkaji terlebih dahulu wacana penggunaan gelang GPS kepada wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo.
“Ini baru ide awal, gagasan. Kita melihat bahwa ide yang sangat bermanfaat untuk tata kelola pariwisata, untuk keselamatan dan lain sebagainya. Saya kira itu bisa diterapkan suatu saat. Tentu ada hitung-hitungannya begitu, itu bukan murah meriah ini. Yang terbaik membutuhkan dukungan,” kata Hendrikus.
Diketahui, seorang wisatawan asal China bernama Yi Liu (27) hilang di Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo, pada 3 Oktober 2023. Saat itu belum diketahui apakah Yi Liu hilang di laut atau daratan. Pencarian Yi Liu tak berhasil ditemukan. Wisatawan itu hingga kini dinyatakan hilang.
Berangkat dari kasus-kasus hilang tersebut akhirnya dicanangkanlah wacana demikian agar mencegah turis hilang atau mempermudah pencarian apabila sudah hilang.