PurnaWarta — Media sosial dihebohkan dengan sebuah tragedi menyayat hati dari seorang perempuan yang ditalak di hari pernikahannya pas setelah ijab kabul dikatakan.
Pernikahan dilangsungkan di Dusun Karang Bima, Desa Gapit, Kecamatan Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu sore (4/5).
Usai ijab kabul, sang istri seketika ditalak di hadapan para keluarga dan tamu. Terkejut mendengar pengakuan tersebut, keluarga pun emosi.
Terjadi keributan dan baku hantam. Mempelai pria yang belum selesai bicara itu pun menjadi sasaran empuk pihak keluarga wanita.
“Saya terima nikah dengan mahar emas dua gram tunai,” kata mempelai pria.
Acara ijab kabul itu berjalan lancar. Bahkan sang pria tampak romantis. Ia segera mendekati istri barunya, menggandeng dan mempersilakan kursi.
“Dipersilakan kepada suami untuk menjemput istrinya dan tanda tangan,” pinta sang pembaca acara.
Lantaran sang wanita tidak meminta mahar, petugas KUA pun kembali memastikan. Dalam keterangan disebutkan bahwa pihak keluarga hanya meminta pertanggung jawaban.
“Kami harus bertanya kepada saudari Haryati, apakah selama ini minta atau tidak?” tanya pihak KUA.
“Tidak,” jawab mempelai wanita.
“Tidak atau minta?” tanya petugas KUA meyakinkan lagi.
“Tidak,” tegasnya.
“Tetap tidak ya, baik tanda tangan di sini,” tukas petugas yang segera meminta tanda tangan kedua pihak.
Tak disangka, baru saja selesai menandatangani berkas dan buku nikah. Tiba-tiba ia berdiri dan menceraikan sang istri saat itu juga.
“Sanai ake mada ma talak la Yati (hari ini saya talak Yati),” kata pengantin yang seketika memicu keributan.
“Lah kok jadi keributan, woi,” teriak perekam video yang mundur sedikit menjauh.
Baku hantam pun tak dapat terelakkan. Sementara sang mempelai wanita dipeluk oleh sejumlah wanita. Suaminya masih dikerubungi keluarga yang kecewa.