Solo, Purnawarta – Bentrokan yang terjadi di tengah oknum suporter Persis Solo pada Senin (25/7) lalu mendapat perhatian khusus polisi. Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak pun memberi sejumlah peringatan agar kericuhan tidak terjadi lagi.
Ade Safri meminta suporter harus berkoordinasi dengan kepolisian saat hendak bertandang ke markas lawan. Dengan demikian, kepolisian akan memberi pengawalan sampai ke titik tujuan.
“Terutama saat laga tandang, korlap harus berkoordinasi secara efektif dengan kepolisian untuk pengamanan dan pengawalan, baik saat berangkat maupun pulang. Rute juga harus ditentukan satu titik saja agar mudah dalam pengawasan,” kata Ade saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).
Selain itu, Ade mengultimatum suporter untuk tidak meminum minuman keras. Hal tersebut dinilai dapat memicu terjadinya kericuhan, baik di jalan maupun saat pertandingan.
“Ini sering menjadi pemicu terjadinya pelanggaran hukum. Suporter juga tidak perlu membawa senjata tajam atau benda berbahaya lainnya. Kami tidak segan akan melakukan langkah hukum,” kata dia.
Menurutnya, hal tersebut sudah disampaikan langsung kepada perwakilan suporter Persis Solo, yakni Pasoepati, Ultras 1923, Surakartans 1923, dan Garis Keras Sambernyawa. Ade meminta korlap masing-masing kelompok agar bisa mengendalikan anggotanya.
“Kami minta korlap bisa berkomunikasi intens kepada anggotanya supaya bisa dikendalikan. Suporter juga harus menjaga nama baik Kota Solo ketika berkunjung ke daerah lain. Tunjukkan bahwa kita ini suporter yang baik, santun dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga sudah buka suara. Gibran meminta manajemen Persis Solo lebih selektif dalam menjual tiket pertandingan. Dia meminta agar kelompok suporter yang rusuh dimasukkan ke daftar hitam (blacklist).
“Saya memerintahkan manajemen Persis Solo untuk sangat selektif sekali dalam penjualan tiket. Ini kan sudah ketahuan siapa saja pelakunya, dari kelompok mana. Mungkin ke depan tidak perlu diberi tiket, di-blacklist, tapi nanti biar manajemen saja,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (26/7).
Gibran pun meminta maaf atas kericuhan yang dilakukan oknum suporter Persis Solo di Sleman, Senin kemarin. Pihaknya siap mengganti rugi kerusakan akibat insiden tersebut dan telah berkoordinasi dengan manajemen Persis Solo untuk pendataan.
“Yang jelas saya memohon maaf sebesar-besarnya untuk warga Jogja (Sleman) yang mungkin kemarin merasa tidak nyaman atas kejadian ini. Saya bertanggung jawab penuh apabila ada kerusakan-kerusakan atau hal-hal yang lain-lain,” kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (26/7).
Kericuhan itu tepatnya terjadi pada Senin (25/7) kemarin. Persis Solo melakoni laga tandang melawan Dewa United dalam pertandingan Liga 1 2022/2023.