Korban dugaan pelecehan sempat diwawancarai dan salah satu korban mengaku, di saat seleksi, para santriwati mendapat kekerasan seksual dari pelaku yaitu Mas Bechi. Namun sangat disayangkan saat itu tidak ada laporan mengenai hal tersebut.
Sedangkan kasus ini diduga terja pada tahun 2017. Korban mengaku modus Mas Bechi adalah dengan mengadakan wawancara seleksi tenaga kesehatan untuk kliniknya dan sejumlah santriwati mengikuti seleksi itu.
Tahun 2018 : Ada santri yang berani melapor ke Polres Jombang, dengan laporan atas dugaan pencabulan, kekerasan seksual ataupu pemerkosaan kepada 3 santriwati.
Tahun 2019 : Polres Jombang menerbitkan surat perintah pemberhentian penyidikan, dikarenakan pelapor tidak memiliki bukti yang cukup. Namun ternyata kasus ini tidak berhenti dan bermunculan korban lainnya yang melaporkan Mas Bechi ke Polres Jombang.
Dengan adanya kasus itu dari tahun ketahun, kini Mas Bechi menjadi tersangka di penghujung tahun 2019, dilanjutkan pada tahun 2020, kasus ini diambil alih oleh Polda Jatim.
Hingga saat ini, Kamis (7/7/2022), polisi belum juga berhasil menangkap Mas Bechi dan menyerahkannya ke jaksa. Ayahnya, kiai pemimpin pesantren Shiddiqiyyah pasang badan menghalau polisi. Kiai Muhammad Mukhtar Mukhti menyatakan kasus ini sebatas fitnah belaka, dan seharusnya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.