Jakarta, Purna Warta – Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, merespons wacana mengenai pengemudi ojek online (ojol) yang tidak termasuk dalam kriteria penerima subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa driver ojol tidak masuk dalam kategori penerima subsidi BBM.
Baca juga: Kadin Indonesia Dukung Program Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Pertumbuhan Ekonomi
Saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024), Airlangga menyatakan bahwa hingga kini belum ada pembahasan khusus mengenai subsidi BBM untuk pengemudi ojol.
“Belum ada itu ya,” ujar Airlangga singkat.
Ia menambahkan bahwa pemerintah saat ini masih membahas skema baru penyaluran subsidi BBM, termasuk kemungkinan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT). Setelah pembahasan selesai, kriteria penerima subsidi BBM dengan skema baru akan diumumkan kepada publik.
“Nanti dibahas, nanti diumumkan kalau sudah selesai,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengindikasikan bahwa driver ojol tidak termasuk dalam kriteria penerima subsidi BBM. Menurutnya, penggunaan BBM oleh ojol dikategorikan untuk kegiatan usaha, bukan konsumsi pribadi.
“Ojek itu kan pakai untuk usaha. Sebagian motor juga bukan milik pengemudinya langsung, melainkan milik orang lain yang kemudian disewakan. Masa yang seperti ini disubsidi?” jelas Bahlil pada Rabu (27/12/2024).
Sebagai alternatif, pemerintah akan menerapkan skema kombinasi (blending) dalam penyaluran subsidi BBM. Skema ini mencakup subsidi langsung berupa BLT serta subsidi barang seperti yang selama ini dilakukan.
Baca juga: Pembentukan Danantara: Langkah Presiden Prabowo untuk Kelola Aset Strategis BUMN
Dalam bocoran yang diberikan Bahlil, subsidi barang direncanakan hanya untuk kendaraan berpelat kuning, seperti angkutan umum. Hal ini berarti ojol, yang umumnya menggunakan kendaraan berpelat hitam, tidak termasuk dalam kriteria penerima subsidi.
Pemerintah terus mengkaji skema ini untuk memastikan penyaluran subsidi BBM tepat sasaran dan mendukung kelompok yang paling membutuhkan. Keputusan resmi mengenai penerima subsidi BBM akan disampaikan setelah pembahasan selesai dilakukan.