SDM Indonesia Resmi Menjalankan Peran Onboard Mechanic Whoosh, Bukti Kemandirian Teknologi Kereta Cepat

Jakarta, Purna Warta – Pengoperasian kereta cepat Whoosh sejak 10 April 2025 mencatat tonggak penting dalam sejarah perkeretaapian nasional, karena seluruh peran teknisi sarana pada perjalanan kereta cepat atau Onboard Mechanic (OBM) kini resmi dijalankan oleh sumber daya manusia Indonesia.

Baca juga: Kemenkumham Targetkan 8 RUU dan 3 RPP Masuk Prolegnas Prioritas 2025

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan bahwa para Onboard Mechanic telah “memiliki sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Dirjenka) untuk mendapatkan Sertifikat Kecakapan sebagai syarat utama.”

Peran OBM sangat strategis dalam menjamin pengoperasian Electric Multiple Unit (EMU) yang aman dan andal, termasuk menangani kondisi teknis selama perjalanan pada kecepatan hingga 350 km/jam, respons darurat, dan perbaikan ringan. Menurut Eva, “Keberhasilan pengalihan tugas OBM kepada tenaga kerja Indonesia tidak terlepas dari proses transfer pengetahuan atau transfer knowledge yang sistematis dan disiplin.”

Proses pelatihan OBM berlangsung secara berjenjang dari akhir Februari 2023 hingga Maret 2025. Tahapan meliputi:

1. Pelatihan teori High Speed Railway

2. Pelatihan teori dari perusahaan pabrikan kereta cepat

3. Pelatihan regulasi keselamatan di Southwest Jiaotong University (SWJTU), Tiongkok

4. On Job Training sebagai Depot Mechanic untuk perawatan Level 1 dan Level 2

5. Pelatihan khusus pendampingan expert dari China Railway Beijing selama penugasan di perjalanan Whoosh

Peserta yang berhasil adalah 21 personel yang terdiri dari sarjana muda (D3) lulusan transportasi dan perkeretaapian—seperti STTD dan PPI Madiun—serta personel berpengalaman dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Dalam praktik operasional, OBM bertugas memantau kondisi teknis EMU melalui panel informasi, memeriksa bogie, AC, kontrol temperatur, sistem pintu otomatis, hingga menjalankan pemeriksaan teknis di stasiun keberangkatan, perputaran, dan tujuan. Mereka juga mengelola sistem informasi penumpang (PIS), peralatan interior, dan memastikan kelengkapan suku cadang.

Baca juga: Bisnis Emas BSI Tumbuh Pesat Usai Dapat Izin sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

“Mereka juga bekerja sama erat dengan Train Conductor untuk menangani kendala layanan non-teknis serta menyusun laporan operasional harian. Peran yang dilakukan sangat penting pada perjalanan Whoosh,” lanjut Eva.

Keberhasilan 100 % penguasaan peran OBM oleh SDM Indonesia ini menunjukkan bahwa kemandirian dan keberlanjutan operasional kereta cepat di Tanah Air bukan lagi sekadar wacana, melainkan realitas yang telah terwujud.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *