HomeNasionalPeristiwaSastra Akan Masuk Kurikulum Merdeka Demi Tingkatkan Literasi

Sastra Akan Masuk Kurikulum Merdeka Demi Tingkatkan Literasi

Jakarta, Purna Warta – Kemendikbudristek akan segera mengintegrasikan karya sastra ke dalam Kurikulum Merdeka, sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi generasi muda.

Program yang dinamakan “Sastra Masuk Kurikulum” ini adalah bagian dari inisiatif Merdeka Belajar ke-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Buku-buku yang digunakan dalam program ini telah disusun oleh Pusat Perbukuan dan disahkan melalui Keputusan Mendikbudristek Nomor 025/H/P/2024.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca, kemampuan literasi, serta kreativitas dan penalaran siswa. Harapannya, program ini dapat membentuk generasi berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menyatakan bahwa sastra dapat menjadi media yang potensial untuk meningkatkan literasi dan pendidikan karakter yang membutuhkan empati.

Sayangnya, minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, mengungkapkan bahwa meskipun ada peningkatan dalam survei tingkat kegemaran membaca pada 2023, kenaikannya masih kurang dari 3 persen.

Selain itu, kemampuan literasi siswa Indonesia masih di bawah rata-rata negara anggota OECD. Ma’ruf melihat hal ini sebagai tantangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Ma’ruf Amin juga menekankan pentingnya meningkatkan budaya membaca untuk memenangkan persaingan global. Ia meminta semua pemangku kepentingan untuk terus mengupayakan peningkatan literasi dan pembangunan manusia.

Dalam konteks internasional, skor kompetensi membaca siswa Indonesia di PISA 2022 menunjukkan kenaikan 5 posisi dibandingkan tahun 2018, meskipun secara global skor membaca mengalami penurunan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menyatakan bahwa penurunan skor literasi membaca secara global mencapai 18 poin, namun Indonesia hanya turun 12 poin, yang berarti performa Indonesia masih lebih baik dibandingkan rata-rata global.

Nadiem berharap bahwa dengan adanya program seperti “Sastra Masuk Kurikulum”, Indonesia dapat terus meningkatkan kemampuan literasi generasi muda dan mendorong pembangunan kualitas sumber daya manusia.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here